kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

UPDATE: Garuda ngotot daftar IPO November


Kamis, 23 September 2010 / 14:30 WIB
UPDATE: Garuda ngotot daftar IPO November


Reporter: Gentur Putro Jati, Abdul Wahid Fauzie |

JAKARTA. Manajemen PT Garuda Indonesia memastikan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) bakal mundur dari kuartal IV tahun ini menjadi Januari 2011. Namun, BUMN penerbangan ini tetap berniat mendaftarkan pernyataan pada November 2010 mendatang pada Bapepam.

Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, menjelaskan bahwa pendaftaran ini dilakukan agar perusahaannya bisa melangsungkan IPO pada awal tahun depan. "Kami berharap bisa melantai paling cepat akhir Januari dan paling lambat akhir Februari," katanya.

Menurut Emir, ia akan mengubah laporan keuangannya dari Juni menjadi September untuk melancarkan IPO. Emir belum bisa memutuskan berapa banyaknya saham yang akan dilepas pada IPO mendatang. "Prsentase belum ditentukan berapa yang akan dilepas, karena nanti yang menentukan adalah pemegang saham. Saya juga belum bisa menyebutkan usulan kami berapa besar," kata Emir. Yang jelas, imbuhnya, dana hasil IPO ini akan digunakan sebagai modal kerja tahun 2011.

Emir juga enggan mengungkapkan berapa perkiraan pendapatan perseroan pada bulan itu. "Untuk yang ini saya belum bisa ungkapkan," imbuhnya.

Emir hanya bilang, tertundanya IPO perusahaan lantaran Deloitte Indonesia belum selesai melakukan audit asetnya. Hal ini dilakukan agar Garuda mendapatkan valuasi yang tepat. Apalagi, Garuda selama ini belum pernah menerbitkan obligasi sehingga tidak pernah melakukan valuasi aset. "Auditor butuh waktu dua bulan karena kita punya anak usaha, cucu usaha dan cabang di domestik dan luar negeri," kata Emir.

Emir menjelaskan, proses restrukturisasi utang dengan ECA (Export Credit Agency) sudah selesai. Namun, yang menjadi persoalan adalah belum ditandatanganinya surat perjanjian antara kedua belah pihak. "Saya berharap bulan depan sudah ada penandatanganan surat," imbuhnya.

Komisi VI DPR mendukung rencana pemerintah menunda penjualan saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini PT Garuda Indonesia. Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto bilang, penundaan itu merupakan strategi yang tepat. Soalnya, pemerintah juga berencana banyak menjual saham-saham perusahaan plat merah. Antara lain rencana penawaran saham baru (rights issue) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Selain itu, juga ada rencana penawaran saham perdana PT Krakatau Steel (KS).

"Takutnya, pasar kelebihan penawaran, sehingga tidak bisa mendapatkan harga yang optimal," kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×