kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.700   -85,00   -0,51%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Mencuil bisnis emas untuk investasi, Sampoerna Group bidik penjualan Rp 1,5 triliun


Senin, 11 November 2019 / 20:51 WIB
Mencuil bisnis emas untuk investasi, Sampoerna Group bidik penjualan Rp 1,5 triliun
PT Sampoerna Gold Indonesia meluncurkan produk emas Waris Sampoerna di Jakarta, Senin (11/11/2019).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Belum lagi, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan berada di kisaran 5,1% hingga 5,2%. Artinya, dibutuhkan waktu sekitar 5 tahun ke depan untuk bisa recovery.

Sehingga, tahun depan saja investasi emas memungkinkan untuk memberikan return atau imbal hasil hingga 25% hingga 28% bergantung perkembangan makroekonomi global.

Baca Juga: Harga emas naik 0,39% di angka US$ 1.464,66 ons troi

Pengusaha sekaligus Direktur Asiana Group Loemongga Haoemasan juga mengaku lebih gemar berinvestasi emas. Selain sikapnya yang cenderung konservatif dalam berinvestasi, istri dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ini mengaku emas jadi salah satu aset yang aman dari gerusan inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

"Investasi emas lebih ke stabilitas harga, kalaupun turun tidak akan terlalu dalam seperti saham dan lainnya. Saya cenderung konservatif dan untuk jangka panjang, investasi emas cenderung stabil," tandas Loemongga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×