kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menakar Prospek Kinerja Emiten BUMN Karya dari Proyek IKN


Selasa, 11 Juni 2024 / 22:00 WIB
Menakar Prospek Kinerja Emiten BUMN Karya dari Proyek IKN
ILUSTRASI. Alat berat dioperasikan untuk pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten BUMN Karya diperkirakan masih belum bisa terkerek meskipun tengah menggarap proyek-proyek besar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) per Selasa (11/6) mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 11,05 triliun untuk proyek IKN.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Vijaya, mengatakan, saat ini WIKA tengah mengerjakan sembilan proyek di IKN. Di antaranya adalah Gedung Istana Negara, Kantor Kepresidenan, Jalan Tol Kariangau – Sp Tempadung, dan beberapa proyek lainnya.

“Sebagian proyek-proyek tersebut ditargetkan untuk dapat selesai pada tahun 2024,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (11/6).

Baca Juga: Pejabat Otorita IKN Mundur, Apa Dampaknya Bagi Emiten Konstruksi?

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengerjakan total 24 proyek di IKN dengan nilai kontrak Rp 17,7 triliun. Proyek tersebut terdiri dari proyek infrastruktur, proyek gedung, dan proyek non pemerintah.

Pada bulan Mei 2024, ADHI memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 9,4 triliun. Beberapa proyek itu juga termasuk proyek IKN, seperti Gedung Istana Wakil Presiden, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek tahap II, Hunian Pekerja Konstruksi tahap II, serta Gedung dan Sarana Pendukung Asrama PSSI. 

“Proyek-proyek IKN tersebut ditargetkan untuk dapat diselesaikan pada tahun 2024-2025,” ujar Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta kepada Kontan, Selasa (11/6).

PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp 8,9 triliun hingga Mei 2024. Dalam keterangan resmi tertanggal 9 Juni 2024, salah satu raihan nilai kontrak PTPP di bulan Mei berasal dari proyek peningkatan jalan di dalam KIPP Ibu Kota Nusantara.

Baca Juga: Sederet Saham Ini Turun ke Papan Pengembangan, Ada HMSP, hingga Emiten BUMN

Beberapa proyek di kawasan IKN telah berhasil diselesaikan oleh PTPP dengan progres 100% yaitu proyek penyiapan KIPP Fase 1, proyek penyiapan KIPP Fase 2, proyek Dermaga Logistik IKN dan proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Tahap 1. 

Progres proyek pembangunan Istana Negara dan lapangan upacara kawasan kepresidenan telah mencapai 69,4% atau melampaui 1,3% dari target progres yang direncanakan. 

Selanjutnya, proyek gedung Kantor Presiden juga menunjukkan progres positif dengan realisasi progres sebesar 89,9% atau melampaui 0,7% dari target yang direncanakan.

Di sisi lain, dua pemimpin Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mundur dari jabatannya. Hal ini tampaknya menimbulkan riuh terkait kelangsungan proyek IKN. 

Baca Juga: Kinerja Sektor Infrastruktur Naik 3,01% Sejak Awal Tahun, Simak Rekomendasi Sahamnya

Asal tahu saja, Bambang Susantono resmi mundur dari jabatannya sebagai Kepala OIKN. Sementara, Dhony Rahajoe juga mundur dari jabatan Wakil Kepala Otorita IKN.  

Terkait pergantian Kepala Otorita IKN, WIKA meyakini tidak akan memberikan pengaruh bagi progres pembangunan proyek IKN yang tengah dikerjakan Perseroan.

“Sebab, hampir seluruh pemberi kerja atas pekerjaan tersebut merupakan proyek yang berasal dari Pemerintah, yaitu melalui Kementerian PUPR,” ungkap Mahendra.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×