kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Menakar Prospek Harga Emas di Tengah Ancaman Perang Dagang Trump


Selasa, 17 Desember 2024 / 07:57 WIB
Menakar Prospek Harga Emas di Tengah Ancaman Perang Dagang Trump
ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Jumat (22/11/2024). Konflik geopolitik dan pembelian dari bank sentral global menjadi katalis positif bagi harga logam mulia.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

Andy melihat, para pelaku pasar menunggu rilis data Indeks Manajer Pembelian (IMP) AS untuk bulan Desember pada hari Senin. Data ini akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS dan arah kebijakan moneter The Fed.

Perhatian juga tertuju pada pertemuan The Fed pada hari Rabu, di mana bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menjadi sorotan utama, karena dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter AS untuk tahun 2025.

Namun meski kini berada dalam tren bearish, Andy memandang bahwa permintaan yang signifikan dari bank sentral dan ketegangan geopolitik dapat mendukung kenaikan jangka pendek harga emas.

Baca Juga: Menakar Prospek Harga Emas Tahun Depan di Tengah Ketidakpastian Global

Ketegangan geopolitik terus menjadi pendorong utama pergerakan harga emas. Teranyar, pemerintah Israel mengumumkan rencana untuk melipatgandakan populasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Langkah Israel tersebut dipandang sebagai respons terhadap ancaman dari Suriah, sehingga meningkatkan kekhawatiran geopolitik di wilayah tersebut. Ketidakpastian ini mendorong pelarian ke aset safe haven seperti emas.

Selain itu, lanjut Andy, permintaan besar dari bank-bank sentral juga memberikan dorongan positif bagi harga logam mulia. Bank sentral telah menjadi pembeli emas selama hampir 15 tahun terakhir, menekankan peran emas sebagai lindung nilai dari krisis dan aset cadangan yang dapat diandalkan.

Baca Juga: Sempat Mengalami Penurunan, Cermati Prospek Harga Emas Hingga 2025

‘’Data dari World Gold Council memproyeksikan bahwa tren pembelian ini akan terus berlanjut, sehingga mendukung harga emas hingga tahun 2025,’’ tutur Andy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×