kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Menakar Potensi Efek Perubahan Jam Perdagangan Bursa dan ARB Simetris


Rabu, 28 Desember 2022 / 19:00 WIB
Menakar Potensi Efek Perubahan Jam Perdagangan Bursa dan ARB Simetris
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberlakukan auto rejection simetris dan mengembalikan jam perdagangan seperti pra-pandemi.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberlakukan auto rejection simetris dan mengembalikan jam perdagangan seperti pra-pandemi. Rencana itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) nomor Kep-00096/BEI/12-2022.

Dalam surat itu tertulis jam perdagangan Bursa akan menjadi 09:00-16:00 WIB. Selain itu, BEI akan kembali menerapkan batas auto rejection bawah (ARB) simetris 20%-35%. 

Namun Bursa telah menegaskan dua ketentuan itu belum berlaku dan masih mengikuti ketentuan selama pandemi Covid-19. BEI juga belum bisa memastikan kapan dua poin akan direalisasikan. 

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melanjutkan Pelemahan Pada Perdagangan Kamis (29/12)

Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menilai kembalinya ketentuan ARB simetris ini akan menjadi kabar baik bagi investor yang berpegang pada fundamental saham. 

"Dengan kembali seperti normal, orang akan lebih berhati-hati. Tidak akan main saham dengan kinerja jelek dan beralih ke saham yang lebih aman," ucap Teguh kepada Kontan.co.id, Rabu (28/12). 

Menurut dia, kembalinya perdagangan seperti kondisi pra-pandemi bisa membuat investor yang baru berkecimpung di pasar modal pandemi akan kaget karena banyak yang belum dalam satu hari saham bisa jatuh hingga 20% lebih. 

Oleh karena itu, Teguh memproyeksi, akan ada terjadi adaptasi dari sisi volume perdagangan yang mungkin akan menurun. Tapi, dia memperkirakan kondisi ini hanya berlangsung dalam satu sampai dua bulan pertama. 

"Akan adaptasi, orang akan belajar lagi, tapi enggak akan terlalu lama, satu sampai dua bulan. Habis itu normal dan ramai lagi," imbuh dia. 

Baca Juga: Terbitkan Surat Perubahan Jam Perdagangan, BEI: Belum Berlaku untuk Saat Ini

Research & Consulting Manager Infovesta, Nicodimus Kristiantoro mencermati dengan kembalinya aturan ARB simetris akan membuat pasar lebih berfluktuasi, apalagi kalau pasar sedang bearish

Di sisi lain, pengembalian perdagangan normal tentu akan memberikan waktu yang lebih panjang bagi para pelaku pasar untuk bertransaksi. Karena itu, Nico menilai pasar akan kembali bergairah. 

Menurut dia, kalau ketentuan ini diberlakukan seiringan dengan perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi akan menjadi sinyal bagus. Investor juga akan sudah siap mengikuti kondisi normal. 

"Artinya ini sinyal yang bagus dan investor diperkirakan juga sudah siap mengikuti kembalinya jam perdagangan ke waktu normal," pungkas Nico. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×