kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Berpotensi Melanjutkan Pelemahan Pada Perdagangan Kamis (29/12)


Rabu, 28 Desember 2022 / 18:19 WIB
IHSG Berpotensi Melanjutkan Pelemahan Pada Perdagangan Kamis (29/12)
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 1,05% atau 72,51 poin ke 6.850,52 pada Rabu (28/12).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 1,05% atau 72,51 poin ke 6.850,52 pada Rabu (28/12). Analis memprediksi, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan pada Kamis (29/12). Pelaku pasar sedang mencermati kebijakan Rusia terkait pelarangan ekspor minyak sementara data ekonomi sepi menjelang akhir tahun ini. 

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan di kisaran 6.850-6.970 pada perdagangan Kamis (29/12).

"Penutupan hari ini IHSG melemah dan membentuk pola dark cloud cover yang pertanda potensi berlanjutnya pelemahan di besok hari," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Rabu (28/12). 

Ditambah, transaksi bursa di hari ini cukup sepi. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya Rp 8,94 triliun. Harga komoditas energi juga melemah sehingga sektor energi menjadi pemberat bagi IHSG. 

Baca Juga: Saham Energi Melesat, Masih Bisa Dikoleksi?

Sementara, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai secara teknikal, stochastic RSI membentuk death cross di overbought area dan terjadi penyempitan positive slope pada MACD. Keduanya memperkuat sinyal koreksi lanjutan IHSG pada Kamis (29/12).

"Resistance IHSG berada di 6.940, pivot 6.850-6.900, dan support 6.770," imbuh Valdy. 

Katalis positif IHSG berasal dari upaya pelonggaran restriksi Covid-19 oleh pemerintah Tiongkok. Selain itu, keputusan Rusia untuk menghentikan ekspor minyak mentah ke negara-negara yang memberlakukan price cap mendorong penguatan pada harga minyak mentah dunia juga berpotensi mengangkat aset berisiko. 

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,05%, Net Sell Asing Mencapai Rp 461 Miliar Pada Rabu (28/12)

Di sisi lain, kondisi tersebut membangun kekhawatiran resesi di 2023. Mengingat dampak dari gangguan rantai pasok energi adalah kenaikan inflasi, terutama di Eropa. 

"ECB diperkirakan masih agresif menaikkan suku bunga acuan dalam beberapa waktu ke depan," ujar Valdy. 

Valdy merekomendasikan investor dapat mencermati saham-saham blue chip yang memiliki potensi rebound seperti ADRO, PGAS, TOWR, dan MNCN di perdagangan Kamis (29/12). 

Cheril menilai, investor bisa mencermati saham KEEN, NATO, ADMR, dan SSMS pada perdagangan besok. 

Baca Juga: Ini 10 Saham Yang Naik Paling Tinggi Sepanjang 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×