kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memilah saham IPO layak koleksi


Senin, 09 April 2018 / 06:45 WIB
Memilah saham IPO layak koleksi


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hajatan penawaran saham perdana tampaknya masih bakal ramai pada tahun ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, setidaknya sudah ada 26 perusahaan yang tengah mengantre untuk memperdagangkan sahamnya di bursa melalui initial public offering (IPO).

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, calon emiten yang berencana melepas saham perdana ini berasal dari berbagai sektor bisnis, mulai dari logistik, industri dasar, rumah sakit, ritel, properti, hingga sektor  keuangan.

Dari sektor properti, misalnya,  ada PT Dafam Property Indonesia, PT Kagum Jaya Sakti, PT Wijaya Karya Realty dan PT Kota Satu Property. Selain perusahaan properti, dua perusahaan yang bergerak di bidang rumahsakit juga berencana IPO. Mereka adalah PT Royal Prima dan PT Medialoka Hermina, pengelola rumahsakit Hermina.

Tertarik membeli saham IPO tadi? Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, selain mempertimbangkan likuiditas dan valuasi harga, investor bisa memilih saham IPO dari sektornya.

Nafan menilai sektor yang bakal kembali jadi perhatian pasar adalah sektor telekomunikasi dan properti. "Sektor properti sudah mulai bangkit pada awal tahun ini," kata Nafan, Minggu (8/4). Ia mengatakan, membaiknya sektor properti sudah mulai terlihat dari kinerja keuangan beberapa emiten properti, seperti CTRA, BSDE dan ASRI.

Pertimbangkan juga rencana penggunaan dananya. Beberapa calon emiten properti bakal menggunakan dana IPO untuk ekspansi. Misalnya Wika Realty akan menggunakan dana untuk pembangunan proyek-proyeknya. Lalu, Dafam Property yang mengincar dana IPO Rp 48 miliar juga akan menggunakan sebagian besar hasil IPO untuk membeli lahan di Jawa Tengah.

Ekonomi membaik

Tahun ini, kondisi perekonomian yang membaik juga akan menjadi pendorong saham-saham IPO. Analis Paramita Alfa Sekuritas William Siregar lebih menyukai saham-saham emiten ritel dan keuangan. Misalnya,
PT Sari Melati Kencana, operator dari restoran cepat saji Pizza Hut. Menurut dia, sektor ini bakal terdongkrak oleh daya beli masyarakat. 

Lalu dari sektor keuangan, sejumlah anak usaha BUMN yang bakal melantai di bursa juga layak dipertimbangkan. Beberapa di antaranya adalah PT BRI Syariah, PT Bank Tabungan Pensiun Nasional syariah (BTPN syariah) dan PT Asuransi Tugu Pratama.

Menurut William, sektor keuangan dan ritel bakal kecipratan anggaran belanja politik yang besar. "Konsumsi masyarakat jadi lebih besar," ujar dia. Dari beberapa perusahaan yang bersiap IPO tahun ini, William menyarankan investor untuk mempertimbangkan saham BRI Syariah dan BTPN Syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×