Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan akhir pekan lalu, ditutup di level 6.175,05 turun 0,13% dibanding sehari sebelumnya dan melemah 0,23% selama sepekan lalu.
Analis Paramita Alfa Sekuritas, William Siregar melihat pergerakan IHSG saat ini cenderung dipengaruhi faktor eksternal. Sebab, data-data ekonomi domestik menunjukkan hasil yang positif dan seharusnya bisa mengangkat kepercayaan diri investor untuk masuk, mengingat kondisi dalam negeri tergolong stabil.
"Inflasi terjaga, daya beli cukup kuat dan indeks kepuasan konsumen juga menunjukkan hal yang positif. Kalau berdasarkan data domestik saja seharusnya cukup untuk mengangkat IHSG, tapi kan nyatanya tidak," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (6/4).
Faktor eksternal yang dimaksud William adalah persoalan tensi tinggi antara Amerika Serikat (AS) dan China yang menimbulkan kekhawatiran munculnya perang dagang skala tinggi yang sudah dimulai sejak awal pekan lalu atau bahkan sebelumnya lagi. Sentimen hari Senin (9/4)kemungkinan masih akan soal tersebut.
Cuma, William memperkirakan IHSG masih bisa mencatatkan rebound. Pasalnya, meski ada sentimen negatif dari eksternal pun, kemungkinan baru bisa terasa efeknya di awal perdagangan hari berikutnya.
"Karena ada perbedaan waktu, bursa AS kan dibuka pagi jam 09.00 yang mana di Indonesia sudah malam dan sudah tutup perdagangan, jadi kalau ada data atau kabar terbaru di penutupan bursa AS ya baru terasa Selasa," ujar William.
William optimistis IHSG akan berada di area uptrend-nya hari Senin (9/4) dan berpeluang mencatatkan rebound dengan support di level 6.165 dan resistance 6.206.
Pendapat senada diungkapkan oleh analis Semesta Indovest Sekuritas, Aditya Perdana Putra. Menurutnya, faktor eksternal tetap akan menjadi penentu pergerakan IHSG hari Senin bahkan hingga dua atau tiga hari mendatang.
Sebab, pelaku pasar masih melihat faktor trade war yang sulit ditebak. Pasar menurut Aditya, masih mereka-reka kondisi tensi tinggi di global sekarang masih berlanjut sampai kapan.
Cuma, Aditya tidak sepakat kalau hari Senin IHSG ada peluang penguatan, dengan asumsi kabar dari global baru akan terasa hari Selasa.
Sebab, jika pelaku pasar masih menebak-nebak maka cenderung akan menahan posisi dulu. Kecuali ada kabar yang menyebutkan ada kemungkinan negosiasi-negosiasi yang mengarah ke "win-win solution" dari AS dan China.
"Jika ada kabar seperti itu, maka ada potensi penguatan. Jika tidak maka potensi bearish tetap membayangi IHSG," kata Aditya.
Untuk Senin, Aditya memprediksi IHSG masih bearish di level support 6.120 dan resistance 6.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News