Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Ditambah lagi, dari dalam negeri Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) juga akan mengekspor timah ke luar negeri di Desember. Ini membuat pasokan timah juga semakin berlimpah dan membuat harga cenderung tertekan.
Hingga akhir tahun, Ibrahim memperkirakan harga timah akan berada di kisaran US$ 15.000 per metrik ton dengan kecenderungan harga masih bearish. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun depan.
Baca Juga: Baru Agustus 2019 meluncur, volume transaksi pasar fisik timah BBJ melejit
"Kalau kita lihat, perang dagang ini belum akan selesai hingga tahun depan, sehingga harga timah perkiraannya akan bergerak di rentang harga US$ 12.000 per metrik ton hingga US$ 17.000 per metrik ton," ujarnya.
Keputusan Trump untuk mencalonkan diri kembali sebagai Presiden AS di 2020, memungkinkan bagi proses negosiasi perang dagang berlanjut di tahun depan.
Ibrahim merekomendasikan kepada investor untuk lakukan jual untuk timah, sedangkan bagi yang baru akan masuk sebaiknya wait and see terlebih dulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News