Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada perdagangan Selasa (21/1) ditutup melemah 0,22% ke level Rp 13.669 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sehari sebelumnya yang ada di level Rp 13.639 per dolar AS.
Pelemahan mata uang garuda ini diperkirakan masih akan terjadi lagi pada esok hari.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, aksi profit taking menjadi salah satu faktor yang akan melemahkan rupiah.
Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup melemah 0,22% ke level Rp 13.669 per dolar AS
“Selain itu, tadi pagi International Monetary Fund (IMF) memberikan sentimen yang negatif terhadap asset berisiko. Sebab mereka kembali memangkas proyeksi pertumbuhan global dari 3,4% menjadi 3,3% dan ini masih akan membebani rupiah pada esok hari,” terang Yudi ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Sementara Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja justru melihat wabah yang sedang menjangkiti China akan menjadi salah satu faktor yang turut melemahkan rupiah pada perdagangan esok hari.
“Ada faktor risiko kekhawatiran corona virus di China akan menyebar. Meski masih terlalu awal, ini bisa menjadi sentimen negatif bagi rupiah esok hari. Tapi faktor utamanya rupiah akan terkonsolidasi,” papar Enrico.
Pada perdagangan besok, Enrico memproyeksikan rupiah akan berada pada level Rp 13.650 per dolar AS-Rp 13.750 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah hari ini melemah ke level Rp 13.658 per dolar AS di kurs Jisdor
Sementara Yudi menaksir rupiah berada di rentang Rp 13.620 per dolar AS-Rp 13.730 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
