Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) diarahkan untuk semakin memperkuat tata kelola yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tercermin dari mayoritas rencana penggunaan dana yang akan dihimpun dari aksi korporasi perusahaan komoditi Agro bisnis yang merupakan bagian dari Maktour Group ini.
Direktur Utama MKTR Harry M. Nadir mengatakan, menjadi Perusahaan yang menghasilkan komoditi agrobisnis terbaik yang fokus pada nilai tambah dalam menjaga lingkunganmerupakan visi MKTR.
“Visi ini ingin kami raih di antaranya melalui sejumlah langkah seperti mengembangkan bisnis perkebunan yang efisien, memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dengan mengolah limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat kemitraan sumber daya manusia dan potensi lokal, dan pada akhirnya meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Harry dalam keterangannya, Rabu (19/10).
Baca Juga: Emiten Ramai IPO di Kuartal IV, Simak Prospek Usahanya
Efisiensi perkebunan MKTR saat ini sudah mulai terwujud dimana Perseroan mampu memaksimalkan lahan melalui pemilihan bibit sawit unggulan terbaik. Targetnya adalah mendapatkan hasil panen yang maksimum pada setiap hektarnya.
“Dalam waktu dekat, melalui anak Perseroan, kami akan menyediakan bibit unggulan yang tersedia bagi para petani sawit lokal di wilayah operasi kami. Diutamakan yang menjadi mitra Perseroan sebagai salah satu upaya membangun dan memperkuat kemitraan,” ucap Harry.
Terbinanya hubungan baik dengan petani sawit sekitar lokasi perkebunan memang bagian dari penerapan prinsip tata kelola yang baik MKTR sekaligus dalam rangka penerapan bisnis perkebunan yang berkelanjutan. Partisipasi masyarakat sekitar pun bukan hanya terjadi di lahan perkebunan namun juga pada aspek lain salah satunya untuk distribusi hasil perkebunan.
Harry menjelaskan, MKTR memberdayakan masyarakat bekerjasama dengan mitra-mitra lokal sekitar perkebunan di Kalimantan Tengah untuk pengangkutan sawit dari perkebunan ke pabrik.
“Meskipun MKTR memiliki entitas bisnis bidang transportasi dan logistik namun kami tetap memberdayakan warga sekitar yang memiliki armada truk untuk mengangkut hasil perkebunan,” Harry menjelaskan.
Hasil garapan petani lokal juga pada akhirnya memenuhi utilisasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik MKTR. Sebab, hasil dari perkebunan milik Perseroan hanya memenuhi sebesar 55% dari kapasitas produksi pabrik yang ada sisanya dapat terpenuhi petani sawit binaan dan yang bermitra dengan perusahaan.
Baca Juga: Harga IPO Menthobi Karyatama Raya (MKTR) Rp 100-Rp 150 Per Saham
Adapun PKS milik Perseroan saat ini memiliki kapasitas produksi yang akan terus dikembangkan untuk memenuhi produksi dari petani.
“Utilisasi kapasitas produksi pabrik kelapa sawit MKTR saat ini mencapai 107% yang akan secara konsisten dipertahankan. Ada begitu banyak perusahaan sawit di Kalimantan Tengah yang bisa jadi pilihan petani sawit untuk bekerjasama namun dengan hubungan baik yang terjalin, kami bersyukur mereka percaya dan memilih menjual hasil kebunnya kepada kami,” ujarnya.
Seperti diketahui, merujuk pada prospektus IPO-nya, MKTR menawarkan sebanyak 2,5 miliar lembar saham atau sebesar 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor kepada publik. Harga pelaksanaan yang ditawarkan antara Rp 100 per saham hingga Rp 150 per saham. Jumlah seluruh nilai IPO ini adalah sebanyak- banyaknya Rp 375 miliar.
Sebesar 95,01% dana hasil IPO akan digunakan MKTR untuk penyertaan saham. Sekitar 6.67% kepada PT Menthobi Hijau Lestari, dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas pengolahan limbah menjadi pupuk, perawatan sarana pengolahan limbah sawit, dan pembelian aset pendukung.
Lalu, sebesar 1,67% akan dialokasikan kepada PT Menthobi Agro Raya yang akan digunakan dalam pembelian bibit kelapa sawit dan perawatan sarana serta prasarana. Sebesar 1,67% lainnya akan digunakan untuk PT Menthobi Transtitian Raya dan dipakai untuk pembelian sarana transportasi dan alat berat, serta perawatan sarana operasional terkait kegiatan usaha.
MKTR juga mengalokasikan 85% dana kepada PT Menthobi Makmur Lestari untuk pembangunan pengelolaan air, penanaman tanaman baru, penyempurnaan pabrik kelapa sawit (PKS), pembelian tandan buah segar, pupuk, dan pelunasan dipercepat utang kepada Bank Syariah Indonesia (BRIS) sebesar Rp 35 miliar.
Baca Juga: Lepas 2,5 Miliar Saham IPO, Menthobi Karyatama Raya (MKTR) Incar Dana Rp 375 Miliar
Pada IPO ini, MKTR juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 2,5 miliar atau sebanyak- banyaknya 26,32% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini disampaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News