Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Hingga Mei 2015, emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berhasil mengantongi pra penjualan atau marketing sales Rp 1,8 triliun. Itu artinya, perseroan telah merealisasikan separuh lebih dari target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 3,4 triliun.
Rinciannya, sekitar 50% marketing sales diperoleh dari proyek landed house yang ada di Grand Pakuwon dan Pakuwon City Surabaya. Sedangkan 50% sisanya disumbang oleh proyek kondominium.
Kendati dalam lima bulan pertama telah berhasil mengantongi 52% dari target pra penjualan, PWON belum berencana menaikkan target. "Kita belum akan revisi target," kata Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON, Kamis (25/6)
Padahal, sentimen positif terhadap industri properti belakangan cukup banyak. Seperti pelonggaran LTV 10% yang akan efektif mulai Juli, dan rencana dibukanya keran kepemilikan properti bagi asing.
Penjualan PWON tahun 2014 dengan menggunakan KPR mencapai 25%. Itu artinya, dampak pelonggaran LTV cukup besar terhadap kinerja perseroan. Sedangkan, proyek apartemen perseroan juga menyasar pasar menengah atas.
Ivi wong, Direktur Pengembangan Bisnis PWON mengaku kedua sentimen tersebut akan membawa dampak positif terhadap perseroan. Namun menurutnya, efeknya baru akan terjadi di tahun 2016. "Seberapa besar impact-nya belum bisa kita hitung," ujarnya.
Tahun ini, perseroan membidik marketing sales Rp 3,4 triliun atau meningkat 9,6% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 3,1 triliun. Penjualan ditargetkan dari pengembangan proyek Tunjungan Plaza 5, Tunjungan Plaza 6, perluasan super mall dan perumahan Grand Pakuwon.
Untuk proyek Grand Pakuwon, perusahaan ini menargetkan kontribusi marketing sales sebesar 30% atau naik dari kontribusi tahun sebelumnya sebesar 25%. Sementara 70% dibidik dari proyek high rise building.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News