kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.005   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.259   -66,16   -0,90%
  • KOMPAS100 1.096   -11,59   -1,05%
  • LQ45 862   -3,97   -0,46%
  • ISSI 222   -3,48   -1,55%
  • IDX30 441   -2,55   -0,58%
  • IDXHIDIV20 531   -2,60   -0,49%
  • IDX80 125   -1,44   -1,14%
  • IDXV30 131   -0,72   -0,55%
  • IDXQ30 146   -0,67   -0,45%

Beban membengkak, laba bersih PWON melorot 16,4%


Kamis, 30 April 2015 / 15:26 WIB
Beban membengkak, laba bersih PWON melorot 16,4%
Katalog Promo Superindo Terbaru 20-23 November 2023, Detergent Cair Diskon 40%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepanjang kuartal I 2015, laba bersih PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengalami penurunan sebesar 16,4% secara year on year (yoy). Pemicunya, beban keuangan perseroan membengkak lantaran utang obligasi dan premium devivatif perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan PWON yang diterbitkan,Rabu (29/4), laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp Rp 325,3 miliar atau melorot 16,4% dibanding kuartal I tahun 2014 sebesar Rp 389,4 miliar. Alhasil laba per saham perseroan per saham dasar turun menjadi Rp 6,82 dari sebelumnya Rp 8,09 dan per saham dilusian turun menjadi Rp 6,83 dari sebelumnya Rp 7,35.

Penurunan ini bersamaan dengan membengkaknnya beban keuangan emiten properti yang berbasis di Surabaya dan Jakarta ini menjadi Rp 106,6 miliar, naik dua kali lipat dari beban pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 49,3 miliar. Ini salah satunya akibat adanya beban utang obligasi yang harus ditanggung perseroan sebesar Rp 48,8 miliar dan premium derivatif sebesar Rp 11,05 miliar.

Selain itu, PWON juga menderita kerugian kurs mata asing sebesar Rp 146,6 miliar. Padahal, pada kuartal I tahun lalu, perusahaan properti ini masih menuai untung dari selisih kurs sebesar Rp 32,7 miliar.

Sementara pendapatan PWON sepanjang kuartal I mengalami pertumbuhan pesat yakni mencapai 40,5% menjadi Rp 1,16 triliun dibanding Rp 825,05 miliar pada tahun sebelumnya. Pendapatan terbesar bersumber dari penjualan kondominium dan kantor sebesar Rp 435,4 miliar atau naik 32,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 328,6 miliar.

Lalu disusul dari pendapatan sewa dan jasa pemiliharaan sebesar Rp 382,3 miliar naik dari sebelumnya Rp 266,1 miliar. Penjualan tanah dan bangunan berkontribusi Rp 189,03 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 101,7 miliar. Hanya saja, pendapatan hotel perseroan turun menjadi Rp 33,59 miliar dari sebelumnya Rp 36,9 miliar.

Adapun dari pendapatan usaha lain-lain mengalami kenaikan menjadi Rp 127,1 miliar dari sebelumnya Rp 91,5 miliar.

Per akhir Maret 2015, total aset PWON naik menjadi Rp 17,6 triliun dari Rp 16,77 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas perseroan naik dari Rp 8,48 triliun menjadi Rp 8,97 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×