kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Megalestari Epack (EPAC) merampungkan penambahan kapasitas tahun ini


Jumat, 10 Juli 2020 / 17:05 WIB
Megalestari Epack (EPAC) merampungkan penambahan kapasitas tahun ini
ILUSTRASI. Megalestari Epack (EPAC) masih perlu menambah perlengkapan pabrik berupa mesin dan peralatan produksi


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Guna merampungkan fasilitas pabrik anyarnya ini, Megalestari Epack Sentosaraya ini akan menggunakan sebagian besar dana dari hasil IPO. EPAC menjual 250 juta saham biasa atau 7,57% dari jumlah seluruh modal disetor. Pada aksi tersebut EPAC menawarkan harga IPO Rp 110. Dus, dari IPO EPAC mendapatkan dana segar Rp 27,5 miliar.

EPAC menggunakan 76,06% atau setara Rp 20,92 miliar dana IPO untuk pembelian mesin dan peralatan produksi. Megalestari Epack akan menggunakan sisanya 23,94% untuk modal kerja.

Manajemen EPAC juga melihat permintaan produknya terus meningkat seiring dengan tumbuhnya merek-merek baru dari segmen bisnis UKM yang mulai mengerti akan pentingnya kemasan yang dibuat secara profesional dengan standar dunia. Dengan begitu, pihaknya optimistis mampu berkembang untuk ke depannya.

Baca Juga: Melantai di bursa, harga saham Megalestari Epack (EPAC) melesat 34,55% ke Rp 148

Adapun pabrik pertama EPAC berada di Kawasan Pergudangan 19, Pakuhaji, Kab. Tangerang. Pabrik ini berbasis produksi kemasan fleksible dengan platform roto-gravure.

Kapasitas produksi pabrik pertama ini mencapai 110 juta meter persegi per tahun dan utilisasi sementara di sekitar 75%-80%. Sementara pangsa pasar masih berada di bawah 1%. "Penjualan produksi pabrik kami ke perusahaan besar FMCG seperti Mayora, Orang Tua Group, Wings, dan lainnya," ungkap dia.

Secara keseluruhan, perusahaan ini memasang target pendapatan 2020 di sekitar Rp 200 miliar atau tak jauh berbeda dengan realisasi kinerja pada tahun lalu. Sampai tutup tahun 2019, EPAC membukukan penjualan sebesar Rp 200,54 miliar atau turun 3,89% dari tahun 2018 yang sebesar Rp 208,66 miliar.

EPAC mencatat adanya kenaikan pendapatan bunga dari Rp 52,06 juta menjadi Rp 163,17 juta serta turunnya kerugian lain-lain dari Rp 2,62 miliar menjadi Rp 1,81 miliar. Alhasil laba bersih alias laba bersih naik 106,5% dari Rp 1,23 miliar menjadi Rp 2,54 miliar.

Baca Juga: Megalestari Epack menggelar penawaran perdana dengan target dana Rp 27,5 miliar

Sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja di tengah pandemi Covid-19, EPAC tetap fokus untuk memberikan pelayanan dan kualitas produk yang konsisten kepada pelanggan existing di platform roto. "Sambil juga mengejar pasar baru di segment short-run multiple SKU di digital platform," pungkas Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×