Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencetak kenaikan pendapatan di sepanjang periode tiga bulan pertama tahun 2025. Namun, di tengah kinerja pendapatan yang naik tersebut, laba bersih ASII justru menurun.
Melansir keterbukaan informasi, Rabu (30/4), ASII mencetak pendapatan sebesar Rp 83,36 triliun di kuartal I-2025. Pendapatan itu meningkat 2,64% dari periode sama tahun lalu Rp 81,2 triliun.
Dari segi bottom line, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASII mencapai Rp 6,93 triliun di kuartal I-2025, turun 7,12% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 7,46 triliun.
Baca Juga: Kuartal I 2025, Pendapatan Astra International (ASII) Naik 2,64%, Laba Turun 7,12%
Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro mengatakan laba bersih grup pada kuartal pertama tahun 2025 lebih rendah, terutama mencerminkan kondisi ekonomi yang masih lemah dan harga batu bara yang mengalami penurunan dari level tertinggi sebelumnya.
"Terkait kinerja, walaupun terdapat penurunan pada bisnis otomotif dan bisnis terkait batubara, penurunan tersebut sebagian diimbangi oleh kinerja yang solid dari bisnis lainnya. Hal ini menunjukkan resiliensi portofolio Astra yang terdiversifikasi," kata Djony dalam keterangan resminya, Kamis (1/5) malam.
Secara rinci, Djony menerangkan, laba bersih dari divisi otomotif dan mobilitas turun 4% menjadi Rp 2,7 triliun akibat penurunan volume penjualan seiring lesunya pasar otomotif nasional.
Di sisi lain, divisi jasa keuangan mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 3% menjadi Rp 2,1 triliun, didorong peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen seiring bertambahnya portofolio pembiayaan.
Laba dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi melalui PT United Tractors Tbk yang 59,5% sahamnya dimiliki ASII terkontraksi 30% menjadi Rp 2 triliun.
Untuk divisi agribisnis yang dijalankan oleh PT Astra Agro Lestari Tbk (79,7% saham dimiliki ASII), laba bersih meningkat 20% menjadi Rp 221 miliar.
Baca Juga: Menilik Strategi Astra International Jaga Kinerja di Tengah Sentimen Pelemahan Rupiah
Divisi infrastruktur menunjukkan kinerja solid dengan lonjakan laba bersih 54% menjadi Rp 260 miliar, seiring kenaikan volume lalu lintas dan tarif jalan tol.
Divisi teknologi informasi yang dijalankan PT Astra Graphia Tbk (76,9% saham dimiliki ASII) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 64% menjadi Rp 36 miliar, ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari solusi TI dan membaiknya margin usaha.
Sementara itu, divisi properti membukukan pertumbuhan laba bersih 4% menjadi Rp 47 miliar, didukung oleh peningkatan tingkat hunian di Menara Astra.
"Kami akan terus memantau perkembangan kondisi makroekonomi seraya tetap fokus menjaga disiplin keuangan dan operasional Grup," tutup Djony.
Selanjutnya: Begini Reaksi Rusia Atas Kesepakatan Mineral AS yang Kontroversial
Menarik Dibaca: Hardiknas Momentum untuk Membuat Kebijakan dan Perlindungan Hak Anak serta Guru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News