Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi terorisme kembali melanda Tanah Air, pagi ini (13/5) tiga gereja di Surabaya telah di. Aksi tersebut pun menimbulkan kecemasan di masyarakat, tidak terkecuali pasar Tanah Air.
Analis Mega Capital Sekuritas Adrian M Priyatna menilai, pada umumnya reaksi pasar akan mengacu pada peristiwa-peristiwa sebelumnya. Meskipun begitu, respon investor umumnya hanya bersifat sementara.
Di awal, pasar diprediksi akan bereaksi terhadap kejadian pengeboman di Surabaya. Namun, Adriaan menilai akan mulai menyesuaikan pada perdagangan sesi kedua, jika memang ada reaksi kekhawatiran.
"Biasanya hanya 1-2 hari paling lama," kata Adrian kepada Kontan.co.id di Jakarta, Minggu (13/5).
Apalagi, menurutnya pasar saat ini lebih fokus pada isu fundamental seperti Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi selama bulan puasa yang akan mencerminkan pertumbuhan kuartal II-2018.
Dengan begitu, untuk pekan depan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bergerak pada rentang 5.760-6.100. Respon pasar pun cenderung ke arah fluktuatif sideways yang lebih cenderung bearish.
"Harusnya reaksi pasar tidak terlalu dalam. Investor juga harusnya mereka lebih tunggu data ekonomi fundamental. Kalaupun ada shock, rasanya sebentar," ungkapnya.
Adrian pun menyarankan, untuk sepekan ke depan investor bisa kembali melirik saham-saham yang banyak di net buy oleh asing. Di antaranya, BSDE, PTPP, WSKT, BMRI dan BBNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News