Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 membuat kunjungan rumah sakit pasien reguler menurun. Namun, pandemi justru mengkompensasi pemasukan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) yang hilang akibat penurunan tersebut.
Aristo Setiawidjaja, Direktur dan Pengembangan Strategik HEAL mengatakan, pihaknya sudah merasakan dampak pandemi terhadap bisnis perusahaan sejak kuartal pertama kemarin. Situasi seperti ini diperkirakan akan berlanjut hingga kuartal kedua tahun ini.
Namun, turunnya jumlah prosedur efektif dapat diimbangi dengan peningkatan pasien rawat inap yang memerlukan penanganan dengan standar Covid-19. "Saat ini, semua rumah sakit di bawah naungan Hermina mampu menerima dan menangani pasien Covid-19," ujar Aristo, Rabu (3/6).
Baca Juga: Kinerja 2019 moncer, laba bersih Medialoka Hermina (HEAL) melesat lebih dari100%
Hermina telah membuka rumah sakit ke-37 di kota Karawang. Rumah sakit ini ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan utama untuk pasien Covid-19.
Menurut Arito, rencana ekspansi Hermina pada umumnya tidak mengalami perubahan dengan tiga rumah sakit baru yang saat ini dalam proses pembangunan, termasuk rumah sakit yang berlokasi di Manado dan Kutabumi.
Hermina Manado dijadwalkan akan dibuka dalam beberapa bulan ke depan. Perkembangan ini sesuai dengan rencana perusahaan untuk memiliki dan mengoperasikan 40 rumah sakit di akhir 2020. Hermina diperkirakan akan memiliki 4.600 tempat tidur pada akhir tahun 2020.
Baca Juga: HEAL siapkan Rp 100 miliar untuk buyback saham perusahaan
Asal tahu saja, saat dampak pandemi mulai menjangkiti HEAL, emiten rumah sakit ini justru mencatat kenaikan pendapatan bersih di segmen 9,1% secara tahunan menjadi Rp 983,9 miliar pada kuartal I-2010. Kenaikan ini berkat pertumbuhan pasien JKN maupun sektor umum, terutama pada segmen rawat inap.
Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut, HEAL mampu mencatat EBITDA Rp 246 miliar dengan EBITDA margin sebesar 25%. Laba bersih perusahaan juga naik 27,3% menjadi Rp 99,3 miliar.
Sayang, Aristo belum bisa memberikan detil perkiraan kinerja keuangan kuartal kedua yang juga sudah memasukan faktor pasien Covid-19. "Kami perkirakan akan tetap positif baik dari segi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih," tandas Aristo.
Baca Juga: Ini catatan kinerja ciamik Medikaloka Hermina (HEAL) sepanjang 2019
Maynard Priajaya Arif, analis DBS Sekuritas menjelaskan, berdasarkan keterangan Hermina, kunjungan pasien rawat jalan anjlok 40% secara tahunan. Tingkat okupansi tempat tidur juga hanya sekitar 50%, jauh di bawah kondisi normal sebesar 65%.
"Namun, manajemen melihat ada kenaikan volume pasien di 10 hari terakhir Mei. Sehingga, diperkirakan volumenya akan kembali normal mulai Juni hingga Juli," terang Maynard dalam riset.
Dia menambahkan, rata-rata pendapatan dari pasien rawat inap sekitar Rp 4 juta per malam, termasuk tarif jasa dokter. Sedangkan pendapatan dari pasien rawat inap akibat Covid-19 sekirat Rp 7,5 juta per malam karena tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Tak Ikutan Panik Gegara Corona, Dua Direktur RS Hermina Rajin Borong Saham HEAL
Sejauh ini, HEAL telah merawat 1.000 pasien baik yang masih terduga maupun sudah terkonfirmasi positif terjangkit virus korona. "Dengan tarif yang lebih tinggi dari pasien Covid-19 bisa mengkompensasi penurunan volume pasien reguler HEAL," imbuh Maynard.
Dengan dasar tersebut, dia masih mempertahankan rekomendasi buy saham HEAL dengan target harga Rp 3.700 per saham untuk 12 bulan ke depan. Hari ini, harga saham HEAL naik 0,94% ke Rp 3.230 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News