Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Asal tahu saja, saat dampak pandemi mulai menjangkiti HEAL, emiten rumah sakit ini justru mencatat kenaikan pendapatan bersih di segmen 9,1% secara tahunan menjadi Rp 983,9 miliar pada kuartal I-2010. Kenaikan ini berkat pertumbuhan pasien JKN maupun sektor umum, terutama pada segmen rawat inap.
Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut, HEAL mampu mencatat EBITDA Rp 246 miliar dengan EBITDA margin sebesar 25%. Laba bersih perusahaan juga naik 27,3% menjadi Rp 99,3 miliar.
Sayang, Aristo belum bisa memberikan detil perkiraan kinerja keuangan kuartal kedua yang juga sudah memasukan faktor pasien Covid-19. "Kami perkirakan akan tetap positif baik dari segi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih," tandas Aristo.
Baca Juga: Ini catatan kinerja ciamik Medikaloka Hermina (HEAL) sepanjang 2019
Maynard Priajaya Arif, analis DBS Sekuritas menjelaskan, berdasarkan keterangan Hermina, kunjungan pasien rawat jalan anjlok 40% secara tahunan. Tingkat okupansi tempat tidur juga hanya sekitar 50%, jauh di bawah kondisi normal sebesar 65%.
"Namun, manajemen melihat ada kenaikan volume pasien di 10 hari terakhir Mei. Sehingga, diperkirakan volumenya akan kembali normal mulai Juni hingga Juli," terang Maynard dalam riset.
Dia menambahkan, rata-rata pendapatan dari pasien rawat inap sekitar Rp 4 juta per malam, termasuk tarif jasa dokter. Sedangkan pendapatan dari pasien rawat inap akibat Covid-19 sekirat Rp 7,5 juta per malam karena tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Tak Ikutan Panik Gegara Corona, Dua Direktur RS Hermina Rajin Borong Saham HEAL
Sejauh ini, HEAL telah merawat 1.000 pasien baik yang masih terduga maupun sudah terkonfirmasi positif terjangkit virus korona. "Dengan tarif yang lebih tinggi dari pasien Covid-19 bisa mengkompensasi penurunan volume pasien reguler HEAL," imbuh Maynard.
Dengan dasar tersebut, dia masih mempertahankan rekomendasi buy saham HEAL dengan target harga Rp 3.700 per saham untuk 12 bulan ke depan. Hari ini, harga saham HEAL naik 0,94% ke Rp 3.230 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News