Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk berencana memecah nilai nominal saham atau stock split. Emiten berkode HEAL itu akan stock split dengan rasio 1:5.
Artinya, setiap kepemilikan satu saham dengan nilai nominal Rp 100 akan berubah menjadi lima saham HEAL dengan nilai nominal menjadi Rp 20 per saham. Oleh karena itu, jumlah saham HEAL setelah stock split menjadi 14,89 miliar dari sebelumnya Rp 2,98 miliar.
Adapun stock split HEAL bertujuan meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya di bursa. Di sisi lain, harga saham diharapkan menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel sehingga dapat meningkatkan jumlah pemegang saham.
Baca Juga: Merger Gojek-Tokopedia bakal bikin Bank Jago kian bertaji
"Dari segi valuasi, harga saham HEAL masih undervalued. Dari segi harga saham HEAL di market, dengan stock split harga saham akan lebih terjangkau bagi investor ritel yang ingin menabung saham sedikit demi sedikit," ujar Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk Aristo Setiawidjaja kepada Kontan.co.id, Selasa (18/5).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, Hermina ingin partisipasi lebih besar dari investor ritel mengingat Hermina memiliki brand recoginition yang tinggi dan banyak dari investor ritel merupakan pasien Hermina.
Rencana stock split ini memerlukan persetujuan pemegang saham. Oleh karenanya, HEAL akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 2 Juni 2021 mendatang.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menanggapi, aksi ini akan semakin meningkatkan likuiditas saham HEAL. Apalagi, sudah beberapa kali HEAL melakukan pembelian kembali (buyback) saham sehingga peredarannya menipis di publik.
Di samping itu, sektor healthcare yang tengah bullish memiliki prospek yang menarik di masa mendatang. "Mempertimbangkan aksi tersebut, saya merekomendasikan buy untuk saham HEAL," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/5).
Baca Juga: Sejumlah emiten bakal menggelar rights issue, simak rekomendasi berikut ini
Adapun mengikuti harga saat ini, area beli HEAL berada di Rp 4.400 hingga 4.570 per saham. Sementara target harganya berada di Rp 4.800 hingga Rp 5.000 per saham.
Sementara, Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengungkapkan, untuk saat ini investor disarankan sell saham HEAL terlebih dahulu untuk jangka pendek. Secara analisa teknikal, harga tidak mampu bertahan di atas 4.880 setelah sempat breakout atau false breakout.
Adapun secara valuasi, HEAL tergolong mahal dibandingkan rata-rata industrinya. PBV HEAL tercatat 5,42 kali, sementara SILO mencatatkan PBV 2,24 kali, SAME PBV 3,57 kali, MIKA PBV 7,13 kali.
Lebih lanjut diungkapkan, ke depan aksi stock split akan berdampak positif terhadap likuiditas perdagangan harian. Jika kinerjanya HEAL bagus, maka akan ada potensi investor atau para trader melirik sahamnya.
Analis Phikip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menambahkan, meningkatnya likuditas memang menjadi salah satu hal yang menarik pasca stock split. Sebab, sahamnya akan menjadi lebih terjangkau dibandingkan sebelum stock split.
Baca Juga: Gojek-Tokopedia merger, begini dampaknya ke saham ASII dan TLKM
Biasanya, stock split akan mengerek harga saham dalam jangka pendek saja. Untuk jangka panjang, tren pergerakannya akan berbeda-beda. Ia pun menekankan, stock split tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan, tidak mengubah kekayaan pemegang saham, juga tidak mengubah nilai perusahaan.
Untuk investor dengan pola investasi jangka panjang, katanya, lebih baik untuk masuk suatu saham sebelum stock split dieksekusi. "Emiten stock split karena sahamnya naik terus dalam long-run, sehingga mau dipecah nilainya," imbuhnya.
Sekadar informasi, sejak awal tahun 2021, sejumlah emiten telah memecah nilai nominal sahamnya. Menurut catatan Kontan.co.id, sebelum rencana HEAL ini, ada empat emiten lain yang telah melakukan stock split yakni EMTK, HOKI, ERAA, dan SRTG.
Selanjutnya: IHSG diprediksi bakal rebound pada Rabu (19/5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News