Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Salah satunya PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) yang berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,45 miliar saham seri B baru yang berasal dari portepel saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dengan target harga pada kisaran Rp 375 per saham-Rp 425 per saham, maka hasil rights issue yang ditargetkan mencapai Rp 543,7 miliar sampai dengan Rp 616,2 miliar.
Selanjutnya ada PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) yang juga berencana melakukan rights issue. SAME mengincar dana perolehan dari hajatan ini sebesar Rp 2 triliun.
Dalam aksi korporasi ini, pengelola Rumah Sakit OMNI tersebut akan melepas sebanyak-banyaknya 5,71 miliar saham baru atau sebanyak-banyaknya sebesar 32,44% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Sarana Menara Nusantara setelah PUT II dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Baca Juga: Sinergi online groceries di balik masuknya Gojek ke Grup Lippo
PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) pun akan mengeluarkan 7,5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau sebesar 179,20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Harda. Nantinya, setiap pemilik 125 saham lama akan memperoleh 224 HMETD. Setiap satu HMETD bisa melaksanakan pembelian satu saham baru di harga Rp 100 per saham.
Kemudian, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) juga bakal melakukan penawaran umum terbatas untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu. ASSA akan menerbitkan obligasi konversi sebesar 600 juta obligasi dengan jumlah pokoknya senilai Rp 720 miliar. Harga pelaksanaan rights issue ini adalah sebesar Rp 1.200.
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan menawarkan sebanyak-banyaknya 35.214.288.984 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka rights issue yang merupakan penawaran umum terbatas (PUT) VI Bukopin. Selain itu, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga berencana untuk melakukan rights issue.
Baca Juga: Bank Ina Perdana (BINA) bakal rights issue 2 miliar saham baru untuk memperkuat modal