kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mayoritas saham LQ45 terdiskon, simak rekomendasi berikut


Senin, 29 Maret 2021 / 07:10 WIB
Mayoritas saham LQ45 terdiskon, simak rekomendasi berikut


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten dalam jajaran LQ45 yang telah merilis laporan keuangan sepanjang tahun 2020. Menurut catatan Kontan, terdapat 26 emiten dari 45 emiten LQ45  yang sudah melaporkan keuangan. 

Berdasar catatan Kontan.co.id dari Bloomberg, pergerakan harga saham-saham emiten itu masih di bawah target harga konsensus. Potensi kenaikan harga paling tinggi dicatatkan oleh EXCL hingga 58,96% ke Rp 3.338 per saham.

Setelahnya disusul PTPP dengan potensi kenaikan harga 40,89% ke Rp 2.106 per saham dan ANTM dengan potensi kenaikan harga 38,71% ke Rp 3.370 per saham. Adapun WIKA berpotensi naik 37,58% ke harga Rp 2.221 per saham dan INCO berpotensi naik 36,58% ke harga Rp 6.392 per saham. 

CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menjelaskan, saham-saham tersebut memang tergolong menarik karena memiliki potensi penguatan yang lebih tinggi dibandingkan emiten-emiten lainnya. Untuk INCO dan ANTM, Bernadus melihat pergerakan sahamnya akan terkerek sentimen mobil listrik.

Baca Juga: Ini keuntungan penjualan 3.000 menara bagi Inti Bangun Sejahtera (IBST)

Asal tahu saja, pada Jumat pekan lalu telah terbentuk Indonesia Battery Corp (IBC) yang akan memperkuat permintaan mobil listrik. Sehingga, permintaan akan baterai pun ikut membaik, begitu pula perusahaan-perusahaan nikel yang memasok bahan bakunya. Belum lagi di bawah kepemimpinan Joe Biden, Amerika Serikat (AS) menggalakkan green energy yang akan menjadi fenomena baru di industri otomotif dan berpengaruh terhadap mobil listrik.

Sentimen positif lainnya, harga nikel saat ini sudah melewati titik koreksi di US$ 15.000 per ton dan tengah bergerak naik ke level US$ 16.000 per ton sampai US$ 17.000 per ton. Diprediksi kenaikan itu bisa menyentuh US$ 18.000 per ton tahun ini. 

Terhadap ANTM, Sucor Sekuritas optimistis saham pelat merah itu bisa mencapai Rp 3.900 per saham. Sementara untuk INCO, target harganya berada di Rp 2.750 per saham. 

Baca Juga: Bisnis sektor menara semakin, simak rekomendasi saham berikut



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×