kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.341   -90,00   -0,55%
  • IDX 7.181   38,51   0,54%
  • KOMPAS100 1.047   6,23   0,60%
  • LQ45 816   4,22   0,52%
  • ISSI 225   1,72   0,77%
  • IDX30 427   2,69   0,64%
  • IDXHIDIV20 507   3,41   0,68%
  • IDX80 118   0,69   0,59%
  • IDXV30 120   0,95   0,80%
  • IDXQ30 140   0,67   0,48%

Mayoritas Mata Uang Asia Menguat Seiring Pelemahan Dolar AS


Kamis, 22 Mei 2025 / 06:35 WIB
Mayoritas Mata Uang Asia Menguat Seiring Pelemahan Dolar AS
ILUSTRASI. Dolar Amerika Serikat (AS) masih berada dalam tren pelemahan, mendorong penguatan mayoritas mata uang Asia.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) masih berada dalam tren pelemahan, mendorong penguatan mayoritas mata uang Asia.

Mengacu pada data Trading Economics, indeks dolar (DXY) tercatat melemah 0,63% dalam 24 jam terakhir menjadi 99,48 pada Rabu (21/5) pukul 23.04 WIB. Secara mingguan, DXY telah turun sebesar 1,50%.

Di antara mata uang Asia, pasangan USD/KRW mencatatkan pelemahan tertajam terhadap mata uang lokal sebesar 2,64% dalam sepekan. Disusul oleh USD/THB sebesar 2,20%, USD/JPY 2,09%, dan USD/IDR 1,35%.

Baca Juga: Mayoritas Mata Uang Asia Terpuruk Terhadap Dolar AS di Tahun 2024

Research & Development Trijaya Pratama Futures, Alwi Assegaf, menjelaskan bahwa meskipun menguat, prospek mata uang Asia tetap bergantung pada perkembangan sentimen tarif.

Ia mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari ke depan akan ada pembicaraan antara AS dan China. "Kalau misalnya ini mampu minimal meredakan kekhawatiran pasar, maka prospek untuk mata uang Asia itu akan semakin cerah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (20/5).

Alwi menambahkan bahwa di tengah pelemahan dolar AS, yen Jepang (JPY) menjadi salah satu mata uang yang patut diperhatikan. Statusnya sebagai aset safe haven tetap relevan di tengah ketidakpastian, meskipun sebelumnya tertekan oleh kebijakan suku bunga rendah.

"Namun potensi normalisasi dari BoJ yang berpotensi menaikkan suku bunga bisa membuat Yen menjadi mata uang yang solid,"sebutnya.

Baca Juga: Mata Uang Asia Cenderung Menguat Terhadap Dolar AS Dalam Sepekan, Ini Pendorongnya

Selain yen, rupiah juga dinilai menarik untuk dicermati. Menurut Alwi, rupiah didukung oleh kebijakan moneter yang prudent dari Bank Indonesia (BI).

"Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyebutkan target pertumbuhan di 2026 sebesar 5,2% dan ada target mengenai hilirisasi industri," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa jika ketegangan dagang mereda, aliran modal masuk (inflow) diperkirakan akan meningkat, seiring dengan potensi kenaikan permintaan ekspor komoditas. Hal ini berpeluang memperkuat cadangan devisa dan mendukung pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ada juga Peso Filipina juga bisa dicermati didukung aliran remitensi yang stabil dan ekonomi yang konsisten," katanya.

Alwi memperkirakan nilai tukar yen akan berada di level 130 pada akhir tahun. Sementara itu, rupiah diproyeksikan berada di kisaran Rp 16.000 dan peso Filipina di angka 54.

Baca Juga: Perang Dagang Mulai, Mata Uang Asia Menguat, Tapi Semu, Ini Sebabnya

Sementara itu, analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa dari seluruh mata uang Asia, yen adalah yang paling menarik untuk dicermati.

Hal ini didorong oleh rencana pertemuan antara Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, dan Menteri Keuangan AS, Scoot Bessent, yang diduga akan membahas isu nilai tukar.

Menurut Lukman, jika dalam pertemuan tersebut terdapat kesepakatan atau pembahasan mengenai yen, maka mata uang tersebut berpotensi menguat secara signifikan dalam waktu dekat. "Besar kemungkinan akan kembali menyentuh 140," katanya.

Secara umum, posisi mata uang Asia saat ini cenderung stagnan dan bersifat wait and see, khususnya menantikan kepastian terkait kesepakatan tarif antara AS dan China.

Selanjutnya: Daftar 5 Drama Korea Tanpa Pemeran Antagonis Dominan, Ada Hospital Playlist

Menarik Dibaca: 8 Makanan yang Menetralisir Asam Lambung dengan Cepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×