kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas Bursa Asia Melemah Pada Kamis (2/5) Pagi


Kamis, 02 Mei 2024 / 08:36 WIB
Mayoritas Bursa Asia Melemah Pada Kamis (2/5) Pagi
ILUSTRASI. Mayoritas bursa Asia melemah pada perdagangan Kamis (2/5) pagi. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia melemah pada perdagangan Kamis (2/5) pagi. Pukul 08.19 WIB, indeks Nikkei 225 turun 71,37 poin atau 0,19% ke 38,206,61, Hang Seng turun 2,35 poin atau 0,01% ke 17,760,68, Taiex turun 118,97 poin atau 0,58% ke 20.278,98, Kospi turun 0,90 poin atau 0,03% ke 2.691,09, ASX 200 naik 23,16 poin atau 0,31% ke 7.593,10, Straits Times naik 11,98 poin atau 0,35% ke 3.304,86 dan FTSE Malaysia turun 1,22 poin atau 0,08% ke 1.574,75. 

Bursa Asia tergelincir setelah Federal Reserve mengabaikan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Mengutip Bloomberg, Gubernur The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers peremehkan prospek kenaikan suku bunga lebih lajut. 

Potensi kenaikan suku bunga The Fed sedikit diabaikan kali ini. "Pesan dasarnya adalah bahwa pemangkasan suku bunga ditunda, bukan digagalkan," kata Krishna Guha di Evercore.

Baca Juga: Bursa Asia Mayoritas Tutup, Indeks Nikkei 225 dan ASX 200 Anjlok di Pagi Ini (1/5)

"Sehubungan dengan ekspektasi, ini adalah sikap hawkish yang sangat terukur."

Powell mengatakan, kecil kemungkinan langkah The Fed selanjutnya untuk menaikkan suku bunga. Ia mengatakan bahwa pihak berwenang perlu melihat bukti persuasif kebijakan tersebut tidak cukup ketat untuk mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2%.

Sementara itu, di Jepang, yen kembali melemah setelah lonjakan tiba-tiba yang mengisyaratkan intervensi resmi. Mata uang yen melemah 1% terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis pagi. 

Pejabat keuangan tertinggi di Jepang Masato Kanda mengatakan dia tidak ingin berkomentar tentang apakah pejabat berwenang akan melakukan intervensi ketika ditanya langkah yang akan diambil setelah tindakan ini.

"Tampaknya hal ini memiliki karakteristik intervensi," kata Nathan Thooft, dari Manajemen Investasi Manulife seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×