kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas Bursa Asia Menguat Pada Senin (4/3) Pagi


Senin, 04 Maret 2024 / 08:48 WIB
Mayoritas Bursa Asia Menguat Pada Senin (4/3) Pagi
ILUSTRASI. Mayoritas Bursa Asia menguat pada perdagangan Senin (4/3) pagi.REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas Bursa Asia menguat pada perdagangan Senin (4/3) pagi. Pukul 08.32 WIB, indeks Nikkei 225 naik 335,12 poin atau 0,86% ke 40.250,80, Hang Seng turun 7,90 poin atau 0,08^% ke 16.606,50, Taiex naik 240,37 pon atau 1,27% ke 19.174,59, Kospi naik 28,09 poin atau 1,10% ke 2.671,80, ASX 200 turun 2,11 poin atau 0,03% ke 7.743,50, Straits Times turun 7,95 poin atau 0,26% ke 3.126,74 dan FTSE Malaysia naik 7,55 poin atau 0,49%ke 1.545,98.

Bursa Asia menguat pada Senin, mengekor kenaikan Wall Street pekan lalu, didorong oleh kesaksian Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di Kongres.

Sementara itu, mengutip Bloomberg, rata-rata indeks Nikkei 225 di Jepang melampaui 40.000 untuk pertama kalinya setelah pemerintah membahas secara resmi pernyataan bahwa negara telah mengatasi deflasi.

Baca Juga: Bursa Saham Melonjak Terdorong Penurunan Imbal Hasil dan Taruhan Penurunan Suku Bunga

"Ketika pasar mencapai rekor, mereka cenderung terjebak dalam kisaran tersebut," kata Daiju Aoki, kepala investasi regional di UBS SuMi Trust Wealth Management Co.

"Indeks Nikkei yang mencapai 40.000 menunjukkan banyak investor, terutama dari luar negeri masih bullis terhadap saham Jepang."

Sementara itu, reli di pasar AS kemungkinan akan bergantung pada data ketenagakerjaan dan kesaksian Powell pekan ini, karena spekulasi dimulainya siklus pelonggaran The Fed semakin dikuatkan di tengah data terbaru yang menunjukkan ketahanan ekonomi AS.

"Kami tidak memperkirakan Gubernur The Fed akan menyimpang terlalu jauh dari pesan para pejabat The Fed baru-baru ini yang berada dalam mode wait and see karena masih banyak ambiguitas dalam data," kata John Briggs, kepala strategi global Natwest Markets dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×