kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.521.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.657   -66,00   -0,42%
  • IDX 7.786   -3,06   -0,04%
  • KOMPAS100 1.205   -1,10   -0,09%
  • LQ45 954   -0,86   -0,09%
  • ISSI 235   -0,68   -0,29%
  • IDX30 492   0,13   0,03%
  • IDXHIDIV20 587   -1,31   -0,22%
  • IDX80 137   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 143   0,16   0,11%
  • IDXQ30 163   -0,15   -0,09%

Mayoritas broker asing melepas kepemilikannya di saham bluechips


Senin, 10 Januari 2011 / 14:50 WIB
Mayoritas broker asing melepas kepemilikannya di saham bluechips


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham-saham bluechips masih juga dilanda aksi jual. Sebut saja PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra International (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Jika dilihat, aksi jual yang melanda saham bluechips banyak dilakukan oleh broker asing. Untuk saham BBCA, misalnya, aksi jual dilakukan oleh Kim Eng Securities senilai Rp 58,34 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 45,40 miliar, dan Credit Suisse senilai Rp 38,97 miliar.

Sementara itu, saham BMRI dijual oleh Credit Suisse Securities senilai Rp 92,26 miliar dan PT Citigroup Securities senilai Rp 71,68 miliar.

Broker asing yang tercatat menjual saham ASII antara lain: JP Morgan Securities senilai Rp 147,28 miliar, PT Citigroup Securities senilai Rp 106 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 106,24 miliar.

Broker asing juga melepas saham GGRM. Mereka di antaranya: Deutsche Securities senilai Rp 25,01 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 11,95 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 10,53 miliar.

Sedangkan untuk saham BBRI, broker asing yang melakukan aksi jual di antaranya yakni Deutsche Securities senilai Rp 25,01 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 11,95 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 10,53 miliar.

Catatan saja, pada pukul 14.45, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 3,67% menjadi 3.498,380.

Menurut Vice President, Research & Analysis Valbury Securities Nico Omer Jonckheere, ada dua alasan utama yang menyebabkan investor hengkang dari pasar saham Indonesia. Pertama, karena kecewa akan langkah Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga di tengah tingginya inflasi.

Kedua, perekonomian AS yang kian membaik sehingga membuat pelaku pasar menarik sebagian dananya untuk diinvestasikan ke Dow Jones. "Sebagian investor berpikir, return yang ditawarkan oleh Dow Jones lebih tinggi dibandingkan dengan emerging market. Sehinga ada sebagian investor yang menarik dananya keluar," papar Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×