Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.
KONTAN.CO.ID - Banyak investor yang mungkin sudah paham benar berinvestasi emas. Maklumlah investasi emas ini adalah alat investasi dari zaman jadul. Walau beberapa tahun ini investasi emas ini mulai pudar popularitasnya, emas tetap instrumen investasi yang menarik. Ada cukup banyak orang yang kembali melirik investasi emas, terutama waktu harganya melompat naik di 9 Maret lalu.
Tapi para investor yang tertarik membeli emas karena kenaikan harga emas yang sempat mencapai puncak rekor tertinggi ini sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, emas ini seringkali dianggap sebagai salah satu safe haven alias investasi yang paling aman.
Kenaikan harga emas terakhir pun lebih banyak dipicu oleh ketakutan orang bakal pecahnya perang dunia ke-3 waktu perseteruan di Ukraina semakin panas. Kini setelah kondisi membaik, harga emas pun mulai merambat turun.
Celakanya, setiap kali membeli emas kita tidak bisa menjualnya kembali dengan harga yang sama. Misalnya untuk di tanggal 13 Maret 2022, harga emas batangan 24 karat di Logam Mulia Antam adalah Rp 1.009.000 per gram (masih ditambah pajak 0,45% untuk pembeli dengan NPWP atau 0,9% tanpa NPWP). Sementara harga buyback dari LM Antam adalah 916.000 per gram. Ada selisih harga sekitar 10% antara harga yang kita beli dan jualnya kembali di waktu yang sama.
Selisih harga beli dan harga jual emas ini memang tidak sama di setiap batang emas. Untuk ukuran emas batangan yang lebih mini, yaitu 0,5 gram harga beli dan jualnya bisa berkisar 18%. Sementara untuk ukuran emas yang lebih besar yaitu 2 gram-1.000 gram selisih harganya berkisar 7%-5%.
Jadi bagaimana sebaiknya kita berinvestasi dalam emas batangan? Berikut ini tipsnya dari Yudi Hermansyah Trading dan Services Manager UBPP Logam Mulia Antam.
Kalau melihat selisih harga jual dan beli yang lumayan besar, apalagi emas dengan gram yang kecil, sebaiknya berinvestasi emas itu sebaiknya di gram seperti apa supaya bisa optimal?
Sebenarnya harga buyback yang di Antam sebenarnya berlaku sama untuk semua gramasi. Baik 1 gram, 100 gram, maupun 1 kg itu sama. Kami mengacu ke harga internasional, yang diambil di pagi hari sekitar jam 8 dan kurs di hari itu kemudian kami konversi. Itu sebagai acuan kami untuk menentukan harga buyback maupun harga jual Antam. Kalau harga buyback itu sama di semua gramasinya, tapi kalau untuk harga jual Antam, ketika Antam menjual itu berbeda. Antara 1 gram, 2 gram, 10 gram, dan 1 kg berbeda. Ini berbeda sebenarnya lebih karena biaya cetak.
Jadi kalau beli 1 gram dan 10 gram biaya cetaknya sama. Tapi ketika dibagi per gram akan menjadi berbeda. Nah misalkan biaya cetak 1 gram-10 gram itu 10 ribu, tapi kalau dibagi per gram kan jadi per gram-nya berbeda, yang 10 gram kan jadinya cuma 1.000. Nah inilah yang seolah-olah membuat yang gramasi besar itu terlihat murah. Sehingga spread harga beli dan jual juga akan berbeda.
Harga itu ditentukan setiap hari ya?
Pembuatan acuan harga biasanya kami lalukan satu kali per hari, tapi ada kebijakan penentuan harga di tengah sesi ya itu di jam 12. Jadi kalau pun ada perubahan kami tahan di jam 12. Jadi sesi pagi tetap berjalan, antrean pembeli dilayani dengan harga yang lama, nanti jam 12 istirahat kita ganti. Itu pun kalau ada kenaikan yang signifikan, biasanya kami lakukan kalau kenaikannya dalam satu sesi lebih dari US$ 25 per troy ounce. Jadi harga jumping, kami akan koreksi, karena kami juga kan beli bahan.
Investasi emas ini sebenarnya sangat cocok untuk investasi jangka menengah dan panjang, kami tidak merekomendasikan untuk jangka pendek. Karena emas itu lebih cocok disebut sebagai alat lindung nilai sebenarnya dibandingkan investasi, karena kenaikan day to day, weekly to weekly itu tidak terlalu besar.
Tapi bisa dipastikan pada jangka waktu panjang itu, pasti naik. Sehingga kami menyarankan untuk jangka menengah dan jangka panjang. Jangka menengahnya itu paling tidak 6 bulan. Dalam jangka waktu itu, dimungkinkan spread jual dan beli itu sudah terlampaui dan ditambah sedikit gain.
Kalau dari sisi kemasan sendiri, Antam itu kan sangat inovatif berganti kemasan. Sementara harga buyback kalau di toko-toko emas bisa bergantung ke jenis kemasannya. Ini bagaimana sebenarnya?
Kemasan di Antam memang terus berganti. Sekarang namanya Certicard, sebelumnya Blister, sebelumnya ada yang vertikal, horizontal yang memang belum dipakaikan ”baju”. Itu sebenarnya, nama-nama pasar yang diberikan orang-orang pada kemasan Antam. Certicard dibagi lagi ada yang ada red mark-nya ada yang enggak. Kalau dari sisi Antam sendiri melihatnya semua produk Antam itu mempunyai standard yang sama, sehingga ketika kita beli itu dengan harga yang sama.
Kami tidak membedakan produksi tahun berapa dan kemasannya seperti apa, karena kalaupun kemasannya baru dan masih cantik, tetap saja kemasan itu akan kami hancurkan. Kami ambil bahannya untuk kami lebur kembali.
Tapi memang katanya di lapangan, di toko-toko emas itu ada perbedaan harga. Kenapa ada perbedaan harga, karena di perdagangan emas itu kita mengenal yang namanya pedagang primer dan pedagang sekunder. Nah pedagang primer itu yang barang baru, fresh from the oven dari pabrik. Tapi barang itu beda dengan consumer goods, tidak ada kedaluwarsa.
Emas itu begitu dilempar ke pasar bisa berputar beberapa kali. Itu yang menyebabkan harga di market itu berbeda tergantung kemasan dan tahun, karena mereka berpikir kalau ada orang jual baru mendingan saya beli ini daripada beli ke Antam. Apalagi masih di tahun yang sama. Jadi dia beli di harga lebih atas supaya orang mau jual ke dia, karena barangnya kan sama seperti di Antam kalau dia beli baru. Ketika dia jual, dia bisa jual dengan harga yang sama dari Antam yang baru, padahal spread-nya lebih tinggi. Jadi ini lebih urusan hitung-hitungan bisnis di pasar sekunder.
Jadi kalau ada investor yang mempunyai emas dengan kemasan lama dan merasa dirugikan, bisa langsung ke Antam untuk menjual kembali emasnya?
Kalau ada pemilik emas yang merasa dirugikan, sebenarnya bisa langsung ke Antam untuk mendapatkan harga buyback yang standard. Tapi uniknya, dalam kondisi normal produk emas pada kemasan apa pun di pasar sekunder dihargai lebih mahal di pasar daripada di Antam. Market itu mau membeli lebih mahal, karena mereka mempunyai keyakinan kalau emasnya emas Antam walau kemasan lama, saya menjualnya lagi gampang, bisa lebih cepat.
Kecuali kalau kondisi tidak normal, pada waktu tiba-tiba harga naik, di market sendiri kebanjiran. Artinya kalau mereka tampung semua, modalnya tidak cukup. Makanya mereka mengambil opsi untuk menurunkan harga, tapi customer kan punya opsi untuk menjual ke kita.
Kalau produk pembelian emas dengan cicil atau tabungan itu bagaimana sebenarnya?
Apa sih bedanya cicil, beli fisik, dan tabungan emas. Itu sebenarnya lebih ke alternatif solusi untuk customer emas. Kalau yang beli fisik, biasanya kan orang yang punya waktu dan mobile dan memang senangnya lihat barangnya langsung. Kepuasannya di situ.
Kalau yang cicil, kan solusi untuk masyarakat belum mempunyai uang cukup untuk membeli emas, beberapa pengusaha memberikan solusi dengan mencicil. Tapi kan di mana pun mencicil jatuhnya lebih mahal daripada beli tunai. Itu kan filosofi dasar.
Ada lagi tabung emas, ini adalah solusi untuk orang-orang yang ingin menyimpan emas tapi tidak mau ribet dengan fisiknya. Dan orangnya cuma mau investasinya, tidak mau menyimpan barangnya dan tidak mau datang ke toko dan butik untuk transaksi. Solusinya tabungan itu, karena bisa beli lewat aplikasi, karena kan barangnya disimpan di toko.
Keuntungannya lagi bentuk tabungan, karena fisiknya belum ada kalau saya perhatikan di semua aplikator yang punya usaha jasa penyimpanan emas itu biasanya harganya lebih murah daripada beli fisik. Itu karena tidak ada biaya cetaknya, jadi dihitung biaya modalnya dulu. Biaya cetak itu muncul kalau nanti customer memutuskan untuk menarik fisiknya.
Dan itu pun dikenakannya satu kali, misalnya dia beli 1 gram, 1 gram, 1 gram pas 10 gram diambil, berarti kan biaya cetaknya cuma 1 kali. Kalau dia beli fisik kan setiap beli 1 gram akan kena biaya cetak.
Jadi sebaiknya kita berinvestasi dengan rutin di emas?
Investasi di emas ini adalah investasi jangka menengah dan panjang, dan biasakan berinvestasi dengan rutin untuk tujuan yang besar, seperti sekolah anak, haji, beli rumah. Jadi kalau bisa berinvestasi dengan rutin, karena kita tidak pernah tahu harga itu akan naik atau turun. Kalau kita ikuti, komoditas itu diperdagangkan secara digital internasional, pasti ada yang memainkan. Ada pemain besar yang memainkan sehingga harga itu bisa naik dan turun. Tapi jangan dirisaukan, karena konsisten menabung walau mungkin kecil tapi kalau rutin maka di jangka panjangnya akan bisa terasa.
Tapi di sisi lain penyedia jasa tabung emas itu berisiko juga kan? Karena investor menabung dari harga di bawah tapi pada waktu dieksekusi di harga tinggi misalnya?
Kalau Antam sendiri fully allocated, begitu beli hari ini, hari ini juga barangnya kita alokasikan fisiknya. Jadi sebenarnya Antam tidak peduli emasnya naik turun, karena setiap transaksi langsung dialokasikan fisiknya. Mau para pembeli itu mengambil bareng-bareng, kami tetap sanggup.
Tapi yang menjadi masalah sekarang ini ada banyak penyedia gold digital itu. Dikhawatirkan apa kasus yang disampaikan itu terjadi. Ternyata si penyedia jasa ini menombok, Bappebti sudah mencium itu dan sudah mengatur ekosistem ini yang mewajibkan dan baru sedikit lo yang terdaftar di Bappebti. Dan yang terdaftar di Bappebti itu wajib mengikuti regulasi, yaitu disyaratkan mereka wajib mengalokasikan fisiknya 2/3 dari jumlah yang dibeli atau Rp 15 miliar mana yang lebih tinggi.
Bappebti sebagai regulator sudah mencium masalah di produk-produk itu. Saya kurang tahu untuk Pegadaian apakah mereka fully allocated atau tidak, tapi pegadaian itu salah satu wholesale kami dan punya persediaan yang besar.
Di Antam sendiri ada produk dengan nama Brankas ya?
Produk brankas di Antam itu adalah pembelian lewat platform Brankas yang fisiknya dititipkan di Antam. Untuk kemudian nasabah memiliki opsi untuk dijual kembali, melalui aplikasi itu atau pun menarik fisiknya juga melalui aplikasi.
Jadi kalau yang beli emas datang ke Butik Antam beli fisik lalu dititipkan ke kita, itu tidak bisa. Brankas LM ini hanya beli lewat aplikasi dan disimpan di Antam. Harganya tanpa biaya cetak, sehingga harga di Brankas ini akan tertera lebih murah dibandingkan harga beli fisik.
Untuk membuka akun Brankas, saat ini harus datang ke Butik LM. Kami baru mengembangkan aplikasi, supaya nanti pembukaan rekening bisa langsung online.
Untuk masalah sertifikasi, saat ini kan ada banyak produk emas batangan dari produsen lain, hanya Antam yang mempunyai sertifikasi internasional dari LBMA (London Bullion Market Association). Apakah sertifikasi SNI sudah bisa menjadi jaminan kualitas dibandingkan LBMA?
Dari sisi kualitas, ya sah saja dengan sertifikasi SNI berarti sudah mempunyai standard emas batangan Indonesia. Cuma jangan lupa, ada namanya reputasi merek. Yang terpenting sebenarnya reputasi mereknya juga. Standard itu memang penting, kalau tidak ada standard kan orang bingung. Secara kualitas sudah sesuai standard atau tidak, tapi setelah itu yang penting adalah reputasinya. Bagaimana pun ketika reputasinya bagus, emas itu bisa diperjualbelikan di mana pun di toko mana pun dengan harga bagus. Kan itu yang pentingnya.
Jangan belinya murah, tapi nanti ketika jual bingung. Bisa dua macam, pertama ada toko yang mau terima ada yang enggak, ini artinya emasnya jelek banget. Yang kedua menerima dengan harga baik atau tidak.
Jadi kalau membeli yang punya brand dengan reputasi bagus tapi value-nya enggak terlalu bagus. Itu terjadi di pasar. Makanya seperti yang saya sampaikan, kalau emas Antam dijual di toko emas selalu lebih tinggi daripada Antam sendiri. Ada juga banyak brand yang ketika dijual banyak yang mau tapi harganya di bawah. Ada juga yang produk yang tidak diterima. Bukan masalah takut kualitasnya jelek atau tidak, masalahnya toko itu berpikir harus bisa menjualnya kembali.
Perdagangan emas itu kuncinya perputaran. Marginnya kecil, tapi dia harus berputar. Kalau dia susah menjual, maka toko akan susah. Akan ada modal yang tertahan. Walau pun sama-sama emasnya. Ini lebih ke reputasi yang akhirnya ekosistem emas itu bisa mengakui.
Putarannya Antam sendiri ada berapa banyak?
Tahun ini sampai Februari 4,7 ton kurang lebih. Emas itu kalau harga fluktuasi, seperti kemarin itu naik turun, para pembeli itu wait and see. Tapi kalau rally naik itu biasa permintaan naik atau rally turun permintaannya juga tinggi.
Tapi kalau harga stabil atau fluktuatif, kebanyakan orang-orang wait and see. Penjualan di online baik dari www.logammulia.com maupun www.brankaslm.com penjualannya melompat terutama selama masa pandemik. Sampai akhir tahun kemarin kami melihat konsisten naik, makanya di awal tahun kemarin kami launching official di Tokopedia Butik Logam Mulia.
Untuk penjualan emas di Indonesia sebenarnya peraturannya seperti apa?
Sebenarnya bebas. Dulu mungkin dianggap tidak punya prospek, sehingga pabrikan emas lebih memilih untuk menjual perhiasan. Tapi belakangan mulai semarak. Ini mungkin masalah mindset juga ya, kalau orang-orang dulu kan mungkin lebih senang memakai perhiasan emas. Kalau sekarang mungkin orang-orang melihatnya lebih ke tujuan. Kalau tujuannya untuk investasi, kan tidak harus show up dengan perhiasan.
Akhirnya pabrik-pabrik perhiasan itu diversifikasi produk selain memproduksi perhiasan, ikut mencetak emas batangan. Yang jelas sih emas batangan ini lebih murah kalau dibandingkan dengan perhiasan. Selain dari bahan emasnya, biaya pembuatannya mahal sehingga tujuan untuk investasinya kurang dapat akhirnya.
Kalau untuk kasus pemalsuan emas seperti apa?
Pemalsuan itu memang selalu ada. Pemalsuan dari yang kelasnya amatir sampai advanced ada. Pemalsuan yang amatir itu mungkin tingkat paling awal, pembelinya bahkan tidak bisa membedakan antara emas dan non emas. Ini memang tidak di toko-toko emas, mereka pasti sudah tahu. Tapi di masyarakat umum ada lo yang tidak bisa membedakan antara emas dan bukan emas. Mereka pikir kalau logam bentuknya kuning, itu emas. Mereka hanya tahu bentuknya mirip dengan emas batangan dari salah satu brand.
Tapi ada juga penipuan yang advance. Itu memang emas yang dia jual tapi kadarnya yang dimanipulasi dan brand-nya. Jadi misalnya dia mencetak emas dengan kadar sekian dengan brand Antam, nah itu kan harganya harga Antam dong, padahal dia keluar modalnya misalnya 50 juta misalnya untuk membeli emas asli. Dijual ke toko emas pun toko emas bisa tertipu karena yang dijual memang emas.
Ada yang jauh lebih advance dari itu. Kalau kadar yang tadi itu, kalau toko emasnya mempunyai alat timbang Berat Jenis (BJ) itu akan ketahuan kadarnya kurang. Karena berat jenisnya kan berbeda. Tapi ternyata di alam ini ada logam yang berat jenisnya mirip dengan emas, mirip banget. Namanya Tungsten, itu biasanya toko akan bisa tertipu karena disuntikkan ke dalamnya. Itu tidak bisa terdeteksi bahkan oleh dianalisis oleh alat timbang tadi, kecuali dipotong. Baru ketahuan di dalamnya disuntikkan tungsten. Itu advance kalau sudah menyebar tidak akan ketahuan kecuali dirusak.
Itu pernah kejadian, ada orang China daratan 5-6 bulan kemarin ada beberapa toko emas tertipu datang ke kami. Kami mau mengecek harus kami rusak untuk membuktikannya.
Makanya Antam untuk menghindari kasus ini berinovasi di kemasan dengan yang namanya Certicard itu. Jadi Certicard itu sebenarnya memberikan kemudahan dan jaminan keamanan untuk masyarakat, baik orang awam atau ahli emas. Kenapa aman, selama Certicard-nya tidak rusak itu pasti Antam. Jadi asalkan masih segel dan bisa discan, itu pasti asli. Kalau ada pertanyaan bisa dipalsukan kemasannya, enggak bisa.
Kemasan Certicard ini untuk emas dari 0,5 gram sampai 1 kg?
Kemasan Certicard ini dipakai untuk emas batangan sampai ukuran 100 gram. Itu memang demand-nya paling banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News