kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mata uang Asia seakan tak bertulang


Kamis, 20 Juni 2013 / 11:04 WIB
Mata uang Asia seakan tak bertulang
ILUSTRASI. BP Tapera Resmi Berkolaborasi dengan BTN dan Perumnas Permudah Miliki Rumah


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Mayoritas mata uang Asia mencatatkan pelemahan pada transaksi hari ini (20/6). Pelemahan terjadi setelah Pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke menyampaikan pidatonya pasca menggelar meeting selama dua hari.

Menurut Bernanke, jika perekonomian AS terus membaik seperti yang diprediksikan bank sentral, the Fed kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi mulai akhir tahun ini dan mengakhirinya pada akhir 2014.

"Jika data ekonomi yang dirilis ke depannya sesuai prediksi dan membaik secara konsisten, komite mempertimbangkan untuk mengurangi nilai pembelian obligasi secara bertahap pada akhir tahun ini," jelas Bernanke tadi malam (19/6) di Washington. Dia menambahkan, jika data ekonomi secara keseluruhan sejalan dengan prediksi perekonomian, "Kami akan terus mengurangi nilai pembelian hingga paruh pertama tahun depan, dan mengakhiri pembelian obligasi sekitar pertengahan tahun."

Nah, pengurangan dan penghentian stimulus the Fed akan mendongkrak pamor dollar AS. Sebaliknya, sejumlah mata uang, khususnya di kawasan regional, terkena dampaknya.

Berikut adalah pergerakan sejumlah mata uang Asia yang melemah hari ini:

1. Rupiah (Indonesia)

Kontrak non deliverable rupiah (NDF)  tengkurap pada transaksi hari ini (20/6). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.34 WIB, kontrak NDF rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah 2,8% menjadi Rp 10.533 per dollar AS. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat menyentuh level 10.566, yang merupakan level terlemah sejak Agustus 2009 silam.

Jika dibandingkan posisi rupiah di pasar spot, kontrak NDF rupiah tersebut sudah terdiskon hingga 6%. Sekadar informasi, saat ini, posisi rupiah di pasar spot melemah 0,2% menjadi Rp 9.924 per dollar AS.

2. Ringgit (Malaysia)

Ringgit Malaysia mencatatkan pelemahan terbesar dalam 19 bulan terakhir. Pada pukul 11.27 waktu Kuala Lumpur, ringgit keok 1,5% menjadi 3,20000 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 1 November 2011 lalu. Pada transaksi sebelumnya, ringgit sempat bertengger di level 3,2043 per dollar AS, yang merupakan level terlemah dalam setahun terakhir.

3. Baht (Thailand)

Baht Thailand keok ke posisi terlemah dalam enam pekan belakangan. Pada pukul 08.35 waktu Bangkok, baht keok 1,1% ke posisi 31,05 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 10 mei lalu.

Pada transaksi sebelumnya, baht sempat menyentuh level 31,08 per dollar AS. Itu artinya, nilai tukar baht hanya berselisih 0,4% dari level terendahnya dalam sembilan bulan terakhir yakni 31,19 per dollar AS yang tercipta pada 12 Juni lalu.

4. Aussie (Australia)

Mata uang Negeri Kanguru, aussie, terperosok ke posisi terendahnya dalam tiga tahun terakhir. Pada pukul 12.30 waktu Sydney, ausiee melemah 0,2% menjadi 92,47 US Sen. Pada transaksi sebelumnya, aussie sempat menembus posisi 92,40 US sen, yang merupakan posisi terlemah sejak 10 September 2010.

5. Kiwi (Selandia Baru)

Kiwi, mata uang Selandia Baru, juga mencatatkan pelemahan sebesar 0,4% menjadi 78,70 US sen. Kemarin, mata uang kiwi diperdagangkan melemah hingga 1,1%.

6. Won (Korea Selatan)

Pagi ini, won Korea Selatan melemah 1% menjadi 1.142,35 per dollar AS. Bahkan pada transaksi sebelumnya, mata uang won sempat berada di level 1.144,03, yang merupakan level terlemah sejak 9 April lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×