Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Majoris Asset Management (AM) mengelola reksadana saham dengan cukup baik saat pasar saham koreksi. Majoris AM merupakan salah satu manajer investasi (MI) yang mampu mengelola reksadana saham di urutan teratas selama semester I-2023.
Mengutip data Infovesta Kapital Advisori, produk reksadana saham kelolaan Majoris yakni Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia mencetak pertumbuhan return 9,22% selama semester I-2023.
Secara rata-rata, indeks reksadana saham yang tercermin dari Infovesta 90 Equity Fund Index terkoreksi 0,57% YtD. Hal itu tidak terlepas dari turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 2,76% di semester I-2023.
“Pencapaian kinerja tersebut tentu didukung oleh strategi investasi yang dilakukan pada sektor-sektor yang mendapatkan dampak positif dari proses pemulihan ekonomi, misalnya perusahaan yang bergerak di sektor otomotif,” ungkap Rafdi Prima, Chief Investment Officer PT Majoris Asset Management kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Panin Asset Management Tumbuh 2,09% hingga Juni 2023
Selain itu, Rafdi mengatakan, performa big banks yang didorong oleh pertumbuhan kredit juga memberikan andil dalam mendorong kinerja reksadana saham kelolaan Majoris AM.
Jika melihat Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia, saham-saham perbankan memang merupakan aset terbesar produk tersebut yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Selanjutnya terdapat saham seperti PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), hingga PT United Tractors Tbk (UNTR).
Rafdi menyebutkan, Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia berinvestasi pada saham-saham yang memiliki potensi pertumbuhan (growth stocks), serta saham-saham yang memiliki valuasi murah (value stocks) dengan alokasi yang dinamis. Ke depannya, Majoris akan mengalokasikan aset terhadap saham pada level yang memadai dengan penempatan pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat dengan valuasi yang selaras.
Apabila melihat kondisi pasar terkini, beberapa sektor yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga seperti sektor properti dan real estate menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan pemilihan saham-saham yang prospektif bagi Majoris. Pergerakan tingkat suku bunga yang sudah tidak seagresif dulu menjadikan sektor tersebut menarik untuk dipertimbangkan.
Baca Juga: Danareksa Investment Management Ubah Nama Menjadi BRI Manajemen Investasi
Menurut Rafdi, sentimen yang positif untuk bursa saham ke depannya akan lebih berkaitan dengan pergerakan tingkat inflasi dan suku bunga acuan. Karena itu, Majoris AM cukup optimistis dengan prospek reksadana saham.
Tingkat inflasi Indonesia saat ini terus mengalami tren penurunan hingga mencapai 3,52% YoY pada bulan Juni 2023. Angka tersebut terlihat semakin mendekati kisaran target penurunan inflasi 3,1%.
“Semakin rendahnya tingkat inflasi tersebut tentunya akan berpotensi untuk Bank Indonesia (BI) dalam menentukan suku bunga bunga yang pantas. Kemudian juga ada potensi kelanjutan perbaikan dan pertumbuhan ekonomi,” imbuh Rafdi.
Berdasarkan data Infovesta, reksadana pendapatan tetap mencetak return tertinggi sebesar 3,62% di sepanjang tahun ini alias secara year to date (YtD) per akhir Juni 2023. Disusul, kinerja reksadana pasar uang yang mencetak return 1,88% YtD dan reksadana campuran dengan return sebesar 1,68% YtD. Sementara, reksadana saham terpantau koreksi 0,57% YtD.
Baca Juga: Simak Jurus MI Kelola Reksadana Pendapatan Tetap saat Penerbitan SUN Terbatas
Berikut 10 urutan teratas produk reksadana saham dengan return tertinggi hingga semester I-2023. Data dihimpun berdasarkan riset Infovesta.
- Recapital Equity: 15,76%
- Cipta OVO Ekuitas: 13,94%
- Cipta Saham Unggulan Syariah: 10,25%
- Trim Kapital Plus: 9,76%
- Cipta Saham Unggulan: 9,66%
- Trim Kapital: 9,60%
- Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia: 9,22%
- Prospera Bijak: 8,13%
- BNP Paribas Infrastruktur Plus: 7,64%
- Cipta Prima: 7,54%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News