kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Masih Tertekan Aksi Boikot, Begini Rekomendasi Emiten Restoran


Senin, 22 Juli 2024 / 09:25 WIB
Masih Tertekan Aksi Boikot, Begini Rekomendasi Emiten Restoran
ILUSTRASI. STORE KE 21 - Suasana KFC Wiyung usai diresmikan, Selasa (21/3/2023). Berlokasi di Jalan Raya Wiyung No. 124 Wiyung, Surabaya, KFC hadir dengan gerai konsep yang berbeda yaitu konsep self service yang memberi kenyamanan kepada konsumen dimana konsumen dapat melakukan pemesanan menu sendiri melalui self service terminal. Di desain lebih nyaman untuk konsumen dengan KFC Coffee berada di area outdoor Hadir dengan fasilitas lengkap: Layanan Tanpa Turun (Drive Thru) dan KFC Coffee serta birthday Party . KFC Wiyung merupakan store ke 52 di Jawa Timur dan Store ke 21 yang ada di wilayah Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten restoran masih berada dalam tekanan. Sampai akhir tahun 2024 nanti, beberapa pemain diperkirakan masih akan terpukul akibat aksi boikot yang menduga mereka terafiliasi dengan Israel. 

Berdasarkan survei Omniki, KFC mendapat 22,5% suara menjadi restoran yang paling mungkin didatangi oleh masyarakat. Hal ini menjadikan KFC berada di tingkat pertama restoran cepat saji paling terfavorit mengalahkan McDonald's dan Pizza Hut.

Menanggapi hal tersebut, Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan angka 22,5% tidak cukup tinggi. Selain itu jika dilihat kinerjanya, restoran yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) ini juga terdampak oleh aksi boikot.

 

"Hal itu membuat kinerjanya relatif menurun," ungkap Nafan pada Kontan, Minggu (21/7).

Secara prospek Nafan melihat aski boikot ini masih menjadi tantangan bagi emiten restoran. Di sisi lain juga terkait kekuatan daya beli masyarakat. Menurutnya tingkat daya beli masyarakat ini sangat berpengaruh pada kinerja emiten restoran fast food maupun kuliner Indonesia. 

"Penyebaran restoran Indonesia ini kan juga sangat merata, hal itu juga yang membuat persaingannya cukup kompetitif," ucapnya. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo juga melihat kinerja emiten restoran masih kurang memuaskan. Seperti PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) juga mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. 

 

"Hal ini karenanya adanya aksi boikot, sehingga kinerja mereka turun," jelas Azis.

Secara prospek Azis melihat, masih adanya sejumlah tantangan untuk emiten restoran. Diantaranya keadaan geopolitik yang masih belum stabil dan aksi boikot yang berkelanjutan. 

Maka dari itu, Azis tidak merekomendasikan saham emiten restoran. Begitu juga dengan Nafan yang mengatakan saham-saham emiten resto dinilai tidak likuid. Sehingga ia juga belum merekomendasikan saham emiten restoran.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×