kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45983,02   -7,36   -0.74%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih tersengat eksternal, data internal tak berpengaruh signifikan pada IHSG


Minggu, 16 Februari 2020 / 22:22 WIB
Masih tersengat eksternal, data internal tak berpengaruh signifikan pada IHSG
ILUSTRASI. IHSG diprediksi masih melemah di pekan ini


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini beberapa data ekonomi Indonesia akan dirilis. Namun, para analis memperkirakan sentimen dari internal belum akan signifikan menopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Di awal pekan, bakal ada data neraca perdagangan bulan Januari 2020. Kemudian di tengah pekan ada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

Seperti diketahui, saat ini, suku bunga acuan atawa BI 7 Day Reserve Repo Rate (BI7DRRR) berada di level 5%. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu memperkirakan, BI bakal pangkas suku bunga 25 bps menjadi 4,75%

Namun, hal ini tak akan berpengaruh banyak terhadap pergerakan IHSG di pekan ini. 

Baca Juga: IHSG diproyeksikan menguat besok jelang rilis data neraca dagang

“Dengan melihat ekspektasi pasar yang mayoritas juga menanti pemotongan 7DRRR, maka apabila BI melakukan pemotongan tersebut, tidak akan berdampak signifikan terhadap IHSG,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).

Tak ayal, dia pun menebak IHSG masih akan melemah dalam kisaran 5.750-5.960.

Setali tiga uang, Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menilai, keputusan RDG BI tidak akan berdampak signifikan terhadap IHSG dalam jangka pendek. 

Sebab, saat ini IHSG sedang mengalami tekanan eksternal. Paling utama datang dari wabah virus corona. Hingga saat ini, jumlah korban yang terinfeksi virus corona mencapai 69.000 orang dengan jumlah kematian di seluruh dunia telah mencapai 1.666 orang per Minggu (16/2).

Alhasil, Wisnu memproyeksikan, IHSG akan bergerak dalam rentang 5.820-5.930 di pekan depan.

Selain itu, investor dapat mencermati saham-saham consumers good seperti saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).

Sebab, ketiga saham ini dinilai sudah mengalami penurunan yang cukup dalam. INDF misalnya, secara year-to-date telah terkoreksi 9,78%. Harga UNVR telah terkoreksi 11,01% secara ytd dan HSMP yang sahamnya tergerus 6,19% secara ytd.

Ia pun merekomendasikan buy on weakness (BOW) saham-saham tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×