Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengetatan pengawasan tambang batubara ilegal di China tak sepenuhnya membawa sentimen positif. Kebijakan tersebut tetap berpeluang menjadi boomerang yang bisa melemahkan harga.
“Semestinya memang membuat harga naik, tetapi ini memicu pelemahan pasokan,” ujar Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures, hari ini.
Di samping pengetatan pengawasan, ia lebih melihat sekarang ini China tengah berusaha memberikan insentif untuk meningkatkan pasokan batubara yang berkualitas. Bagaimanapun negeri Tirai Bambu tetap berkepentingan untuk menstabilkan harga demi meningkatkan produksi listik. Kalau ini benar-benar diterapkan, jumlah pasokan batubara yang legal dengan tingkat yang lebih bersih pasti akan meningkat.
Sedangkan dari sisi permintaan, menurutnya, bulan Februari, permintaan berpotensi berkurang. Selain karena faktor cuaca yang menghangat, libur tahun baru Imlek juga menghentikan aktivitas perdagangan di China. Kemungkinan permintaan baru akan pulih setelah liburan berlalu.
Selain dari China, Wahyu melihat kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang fluktuatif juga bisa membawa pengaruh negatif terhadap harga. Meski saat ini indeks dollar tengah berada di bawah tekanan, tetapi jika sewaktu-waktu kondisinya berbalik, bukan tidak mungkin batubara juga akan terkoreksi.
“Ada peluang koreksi ketika mendekati level US$ 100 per metrik ton,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News