Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas batubara terus menunjukkan penguatan sejak awal pekan ini. Setelah pemerintah China memutuskan untuk memperketat pengawasan terhadap tambang batubara ilegal, pergerakan harga emas hitam itu diselimuti sentimen positif.
Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (13/2), harga batubara kontrak pengiriman April di ICE Future Exchange naik 1,5% menjadi US$ 97,85 per metrik ton dibandingkan hari sebelumnya. Namun, jika dibandingkan sepekan sebelumnya, posisinya masih terkoreksi sekitar 0,41%.
“Kenaikan ini ditopang sentimen dari China,” ujar Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id.
Biro Administrasi Keselamatan Kerja China menyatakan, pihaknya akan menutup tambang batubara yang gagal memenuhi langkah-langkah keselamatan atau standar operasional. Keputusan itu diambil karena tingkat kecelakaan kerja yang masih cukup tinggi di China. Sepanjang tahun lalu telah terjadi 219 kecelakaan pertambangan batubara dengan korban jiwa mencapai 375 orang.
Kata Deddy, harga batubara juga disokong oleh kenaikan impor batubara China. Pada pekan yang berakhir 12 Februari lalu, impor naik 4,5% menjadi 2,75 juta ton. Hal ini semakin diperkuat dengan tumbuhnya ekspor batubara di Australia. Sepanjang tahun lalu, ekspor batubara naik 35% dari tahun sebelumnya.
“Ini direspons positif pelaku pasar karena memberikan harapan adanya kenaikan permintaan,” imbuh Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News