Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski belum sepenuhnya bangkit, harga batubara diyakini akan terus melanjutkan penguatan. Dengan permintaan yang tinggi, harga diperkirakan mampu kembali menembus level US$ 100 per metrik ton.
“Tren batubara tetap bullish,” ujar Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures, hari ini.
Menurut Deddy, tahun ini, merupakan tahun komoditas. Di tengah pembatasan produksi di China, permintaan batubara global masih cukup tinggi. Dari kawasan Uni Eropa kini tengah berusaha untuk membuka kembali kran impor. Sedangkan, produksi Amerika Serikat (AS) semakin digalakkan demi memenuhi program nuklir Presiden Donald Trump.
Boleh dibilang, sepanjang tahun ini, relatif minim sentimen negatif yang membayangi pergerakan harga batubara. Kata Deddy, walaupun harganya terkoreksi, itu terjadi karena reaksi sesaat sebagai koreksi teknikal. Harga emas hitam akan kembali mengacu pada kondisi fundamental yang cukup positif.
“Seperti rilis inflasi AS nanti malam, kalaupun ada pengaruhnya hanya sesaat kemudian kembali ke fundamentalnya,” paparnya.
Deddy tetap menyakini batubara masih mampu melanjutkan penguatan. Hingga akhir kuartal I 2018 diproyeksikan harganya akan berada di kisaran US$ 91-US$ 102,60 per metrik ton.
Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (13/2), harga batubara kontrak pengiriman April di ICE Future Exchange naik 1,5% menjadi US$ 97,85 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sebelumnya, batubara sempat menyentuh level tertinggi sejak April 2013 di level US$ 106,05 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News