kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Masih ada net sell pada IHSG, waktunya beli saham-saham murah


Minggu, 09 September 2018 / 17:01 WIB
Masih ada net sell pada IHSG, waktunya beli saham-saham murah
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Net sell asing masih terpantau pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu. Jika melihat penutupan perdagangan akhir pekan lalu tercatat net sell asing sebesar Rp 280,18 miliar.

Kondisi ekonomi yang kurang stabil disinyalir jadi penyebab asing menarik sebagaian dana mereka di emerging market seperti Indonesia. Rupiah yang tertekan dan pernah menyentuh level Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat serta defisit neraca perdagangan kian membuat IHSG liar.

Lebih lanjut, tercatat per kuartal II 2018 defisit transaksi berjalan mencapai 3% dari total produk domestik bruto (PDB) atau sebesar US$ 8 miliar. Naik dari defisit transaksi pada kuartal sebelumnya sebesar US$ 5,7 miliar atau 2,2% dari PDB.

Menanggapi kondisi tersebut, William Hartanto Analis Panin Sekuritas mengatakan, memang terlihat asing mulai mengamankan dana mereka. Pun terbukti dari capital outflow sejak awal tahun.

“Tidak perlu terbawa kata-kata dari fund manager besar asing, karena masing-masing punya pandangan sendiri. Main aman boleh, dengan tidak terlalu agresif saja, justru ini momen bagus beli saham-saham murah,” ujar William kepada Kontan.co.id, Jumat (7/9).

Selain itu menurut William investor juga bisa masuk ke saham-saham sektor konsumer yang paling defensif terhadap tren penurunan seperti UNVR, SIDO dan MYOR.

Terkait kondisi defisit neraca perdagangan, William mengatakan itu masih dalam kondisi aman dan pemerintah pun tengah menyiapkan kondisi untuk menekan impor dan meningkatkan ekspor.

“Rekomendasi bisa masuk ke saham-saham dengan target harga jangka panjang UNVR Rp 50.000, SIDO Rp 1.000 dan MYOR Rp 4.000,” tutup William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×