kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manulife: Pasar finansial masih berpotensi tumbuh


Selasa, 12 Desember 2017 / 15:17 WIB
Manulife: Pasar finansial masih berpotensi tumbuh


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar finansial Indonesia diperkirakan masih akan berkembang pada tahun depan. Hal ini seiring dengan adanya sejumlah katalis positif, baik dari sisi domestik maupun global.

Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen mengatakan, salah satu pendorong meningkatnya pasar finansial, baik saham atau obligasi, adalah pemulihan ekonomi global yang masih akan berlanjut di tahun depan.

Ekonomi global dinilai Katarina terus tumbuh dalam dua tahun terakhir. Jika pada kuartal II 2016 Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) menetapkan pertumbuhan ekonomi dunia berada di level 3%, maka pada kuartal II 2017 pertumbuhan ekonomi global meningkat jadi 3,6%.

Sedangkan di tahun 2018 mendatang, IMF memproyeksikan ekonomi dunia akan tumbuh hingga 3,7%. "Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi global, pemerintah bisa fokus mengejar target ekonominya dan kinerja emiten yang berorientasi ekspor akan membaik," ujar Katarina ketika ditemui KONTAN, Selasa (12/12).

Selain itu, terpilihnya Jerome Powell sebagai Gubernur Federal Reserve yang baru dinilai sesuai ekspektasi pelaku pasar. Powell dikenal cenderung berhati-hati dalam menentukan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Hal itu membuat pelaku pasar tidak terlalu khawatir dengan rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed yang diproyeksikan hingga dua kali masing-masing 25 bps di tahun depan.

Membaiknya perekonomian global berdampak pada Indonesia. Menurut Katarina, aktivitas perekonomian dalam negeri akan meningkat di tahun depan seiring pelaksanaan agenda pilkada dan Asian Games. "Anggaran serta subsidi pemerintah untuk kedua event tersebut akan bertambah sehingga membantu peningkatan kinerja emiten yang berorientasi pada pasar domestik," terangnya.

Sekadar informasi, dalam presentasinya Katarina menyebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh 12,37 secara year to date per November lalu. Di periode yang sama, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) sukses mencatat pertumbuhan hingga 15,79%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×