kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Manulife AM edukasi masyarakat tangkis investasi bodong berkedok agama


Jumat, 20 April 2018 / 21:49 WIB
Manulife AM edukasi masyarakat tangkis investasi bodong berkedok agama
ILUSTRASI. Kerjasama antara MAMI dan MES


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Jumat (20/4), melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama untuk mengembangkan industri pasar modal syariah di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dan mendorong tingkat penggunaan produk-produk syariah di pasar modal, serta menghindarkan masyarakat dari investasi bodong.

Justitia Tripurwasani, Director & Chief of Legal, Risk, and Compliance Officer, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Unit Pengelolaan Investasi Syariah MAMI, menjelaskan, Indonesia memiliki populasi muslim yang sangat besar, yaitu sekitar 87%. Tingkat kesejahteraan masyarakat juga mengalami peningkatan sehingga semakin besar kebutuhan mengembangkan dana sesuai prinsip syariah.

"Sayangnya, karena tingkat pengetahuan finansial yang minim, masih ada saja masyarakat kita terjebak investasi bodong, yang terkadang berkedok agama," ujarnya, Jumat (20/4) dalam konferensi pers. Berdasarkan data OJK, tambah Justitia, investasi bodong di Indonesia bisa menelan total dana hingga Rp 105 triliun.

Selain itu, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh OJK pada 2016 lalu menunjukkan, tingkat literasi pasar modal syariah di Indonesia baru sebesar 0,02%. Sementara, tingkat inklusi atau penggunaan instrumen investasi syariah hanya 0,01%.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap pemahaman masyarakat meningkat dan penggunaan produk pasar modal syariah, terutama reksadana, juga bertambah," kata Justitia.

Friderica Widyasari Dewi, Ketua II Pengurus Pusat MES, menyambut baik inisiatif MAMI untuk bekerja sama membangun literasi pasar modal syariah. Menurutnya, wilayah sebaran MES di 26 provinsi, 70 kabupaten/kota, hingga 4 perwakilan di luar negeri, akan membuat proses edukasi dan literasi berjalan lebih efektif.

Nantinya, kerjasama MAMI dan MES secara konret adalah dalam bentuk roadshow ke sejumlah kota di Indonesia. Roadshow tersebut berisikan kegiatan sosialisasi, edukasi, serta advokasi mengenai pasar modal syariah.

Untuk putaran pertama, roadshow akan dilakukan di tiga kota, yaitu Bekasi, Solo, dan Gorontalo. Ketiga kota dipilih berdasarkan tingkat potensi masyarakat dalam menyerap informasi serta merealisasikannya dalam bentuk investasi ke depan.

"Potensi inklusi berkelanjutan kami lihat ada di tiga kota tersebut. Selanjutnya, kami akan tambah lagi tujuan roadshow ke lima kota," imbuh Justitia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×