Sumber: Bloomberg |
TOKYO. Pelemahan indeks manufaktur China memukul harga komoditas dan bursa saham China hari ini (1/3). Dua indeks manufaktur China tumbuh lebih lambat dari perkiraan sehingga memudarkan harapan bahwa ekonomi China akan pulih dengan cepat.
Indeks Standard & Poor’s GSCI yang memantau 24 komoditas tergerus 0,2% pada pukul 14.24 di Tokyo. Indeks ini menuju pelemahan selama empat pekan penuh yang menjadi pelemahan terpanjang sejak Juni 2012.
Di China, indeks komposit Shanghai anjlok 1,2%. Sedangkan kontrak berjangka S&P 500 merosot 0,1% dan kontrak indeks FTSE 100 turun 0,3%.
Indeks Purchasing Managers (PMI) China bulan Februari turun ke 50,1, dibandingkan posisi Januari yang sebesar 50,4. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan nilai tengah estimasi survei ekonom di Bloomberg yang sebesar 50,5.
Hari ini, HSBC Holdings Plc dan Markitt Economics juga merilis angka PMI China. Angkanya sedikit lebih baik yaitu di level 50,4.
Indeks komoditas S&P GSCI sudah merosot 4% di Februari. Ini merupakan pelemahan bulanan terbesar sejak Oktober 2012.
Di London, harga tembaga turun lagi untuk hari kedua. Harga tembaga tergerus ke US$ 7.765,5 per metrik ton. Nikel juga turun 0,3% dan alumunium kehilangan 0,35%.
Di waktu yang sama, kontrak platinum untuk pengiriman segera melorot 0,5% ke YS$ 1.575,25 per ons. Sedangkan emas terkoreksi 0,1%,
Di bursa New York, harga kontrak minyak mentah WTI juga tergerus 62 sen ke US$ 91,43 per barel. Ini merupakan harga harian terlemah sejak 31 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News