kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Manajer Investasi Menata Kembali Portofolio Reksadana Jelang Pemangkasan Suku Bunga


Rabu, 14 Agustus 2024 / 20:25 WIB
Manajer Investasi Menata Kembali Portofolio Reksadana Jelang Pemangkasan Suku Bunga
ILUSTRASI. Pasar modal. Manajer Investasi (MI) menata portofolio produk-produk reksadana merespons sinyal pemangkasan suku bunga.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

Apalagi, Samuel menambahkan, adanya harapan kebijakan pro pertumbuhan pemerintahan baru turut berpotensi meningkatkan minat investor. Terutama dari investor asing yang sudah lebih dulu berinvestasi ke pasar dan membuat posisi arus dana asing kembali positif.

Adapun untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), MAMI memperkirakan akan mencapai level 7.800 di akhir tahun 2024. Sementara risiko yang perlu dicermati di antaranya adalah eskalasi mendadak konflik geopolitik dunia, potensi resesi AS, serta kebijakan fiskal domestik.

Dihubungi terpisah, SVP, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi Riawan mengungkapkan bahwa HPAM juga akan melakukan menyusun kembali portofolio reksadana.

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Andalan Syailendra Capital Saat Pasar Volatil

“Menghadapi potensi pemangkasan suku bunga Fed pada September 2024, Henan Asset mungkin akan melakukan rebalancing portofolio,” imbuh Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (14/8).

Reza menuturkan, HPAM mungkin akan melakukan rebalancing portofolio dengan meningkatkan eksposur pada obligasi jangka menengah hingga panjang untuk aset-aset surat utang.

Untuk pasar ekuitas, HPAM akan melirik sektor saham yang sensitif terhadap suku bunga seperti perbankan, properti, dan konsumsi. Selain itu, terdapat juga kelas aset yang prospektif seperti sektor teknologi, sektor kesehatan, dan sektor keuangan.

Baca Juga: Reksadana Saham Syariah Hasilkan Kinerja Positif, Begini Jurus Bahana TCW

“Strategi ini dirancang untuk memaksimalkan keuntungan di tengah kondisi suku bunga yang menurun,” jelasnya.

Menurut Reza, reksadana saham dan obligasi jangka menengah-panjang akan memberikan pertumbuhan signifikan hingga akhir tahun ini. HPAM memproyeksi IHSG berpotensi mencapai 7.200-7.400 dan penurunan yield obligasi pemerintah 10 tahun ke kisaran 6.0%-6.5% di akhir 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×