Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Savings Bond Retail (SBR) seri SBR014 berakhir pada Kamis 7 Agustus 2025. Adapun penjualan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ini mencapai hampir Rp 15 triliun.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Novi Puspita Wardani mengatakan, masa penawaran SBR seri SBR014 resmi ditutup pada pukul 10.00 WIB Kamis, (7/8/2025). Pesanan atau book order sementara SBR014 mencapai Rp 14,92 triliun.
Adapun penjualan ini memenuhi kuota untuk tenor 2 tahun, serta mencapai 66% dari kuota untuk tenor 4 tahun. Rinciannya, SBR014 tenor 2 tahun (SBR014T2) dipesan sejumlah Rp 11,6 triliun dengan sekitar 42.800 investor. Sementara, SBR014 tenor 4 tahun (SBR014T4) mencapai Rp 3,3 triliun dengan sekitar 11.300 investor.
Baca Juga: Penawaran SBR014 Ditutup, Tenor Pendek Lebih Favorit
“Saat ini kami masih melakukan proses rekonsiliasi data bersama pihak terkait. Angka final akan kami sampaikan setelah penetapan resmi penerbitan pada hari Senin, 11 Agustus 2025,” ujar Novi kepada Kontan, Kamis (7/8/2025).
Sebagai informasi, SBR014 tenor 2 tahun menawarkan kupon sebesar 6,25% per tahun, sedangkan SBR014 tenor 4 tahun memberikan kupon sebesar 6,35% per tahun. Dengan begitu, investor dapat memilih tenor yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing.
SBR014 menawarkan kupon floating with floor, kupon yang dapat naik mengikuti BI rate, tetapi tidak turun di bawah tingkat awal.
Novi mengungkap, total penjualan SBN Ritel dari awal tahun 2025 hingga kini telah mencapai Rp 103,48 triliun. Rinciannya, sebanyak Rp 52,28 triliun untuk Surat Utang Negara (SUN), serta Rp 51,20 triliun untuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Sementara itu, jumlah SBN Ritel yang jatuh tempo sejak awal 2025 mencapai sebesar Rp 72,14 triliun.
Baca Juga: BNI Optimistis Capai Target Penjualan SBR014 Sebesar Rp 800 Miliar
Sehingga secara neto (total penjualan dikurangi dengan yang jatuh tempo), penjualan SBN Ritel sebesar Rp 31,34 triliun,” imbuhnya.
Sebagai pembanding, total penjualan SBN Ritel tahun 2024 mencapai Rp 148,36 triliun. Dengan rincian, SUN mencapai Rp 62,73 triliun dan SBSN mencapai Rp 85,63 triliun.
“Artinya, capaian tahun ini setara sekitar 69,7% dari total tahun lalu dan ini masih wajar mengingat tahun berjalan belum berakhir,” kata Novi.
Ia menyampaikan, sampai dengan akhir 2025 masih terdapat tiga penerbitan SBN Ritel, antara lain SR023, ORI028 dan ST015.
Dengan begitu, Novi mengatakan pihaknya tetap optimis terhadap prospek SBN Ritel ke depan.
“Seiring terus meningkatnya literasi keuangan masyarakat, kemudahan akses digital, serta stabilitas ekonomi nasional,” pungkasnya.
Selanjutnya: Pemerintah Deregulasi untuk Dorong Kemudahan Berinvestasi, Pengamat Ingatkan Hal Ini
Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Warna Lipstik yang Membuat Wajah Cerah Menurut MUA Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News