Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Malaysia mencatat lonjakan produksi komoditas minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) di bulan Juli dan mencatat persediaan paling banyak dalam dua tahun terakhir. Malaysian Palm Oil Board melaporkan kenaikan stok sebesar 16,8% menjadi 1,78 juta ton.
Meski ada laporan kenaikan stok, harga CPO menyentuh angka tertinggi di RM 2,684 per metrik ton. Berdasarkan catatan Malaysia Derivative Exchange pada Jumat (11/8) pukul 16:25 waktu setempat, harga komoditas CPO kontrak pengiriman Oktober menguat 0,79% ketimbang hari sebelumnya.
Yulia Safriani, Analis Monex Investindo Futures melihat peningkatan ini disambut positif oleh pelaku pasar. "Hingga akhir tahun, outlooknya menunjukan harga akan menaik," kata Yulia saat dihubungi KONTAN, Jumat (11/8).
Menurut Yulia, tingkat permintaan terhadap komoditas ini dapat mempengaruhi harga CPO. "Impor dari India akan mempengaruhi harga, tapi tergantung sentimen pasar," katanya.
India bersiap menghadapi festival Diwali pada 19 Oktober 2017 memang kerap memberikan sentimen kenaikan tahunan. Mengutip Bloomberg, India telah memberikan sinyal positif pembelian komoditas nabati ini pada enam bulan ke depan. Total pembelian CPO India ini dapat naik sekitar 27% menjadi 1,45 juta ton.
Ekspor CPO Malaysia pun meningkat. Berdasarkan data Intertek Testing Services, pengapalan pada Juli 2017 naik 4,1% daripada bulan sebelumnya menjadi 1,19 juta ton.
Secara teknikal, Yulia melihat indikator moving average (MA) 50, MA 100, MA 200 di posisi atas menunjukan tren cenderung bullish. MACD positif di level 13. Stochastic 71 dan RSI level 60. Seluruh indikator menunjukkan tren kenaikan kuat.
Yulia memperkirakan, harga CPO akan berada di kisaran RM 2.620 - RM 2.670 per metrik ton pada hari Senin (14/8), dan RM 2.600 - RM 2.700 per metrik ton untuk sepekan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News