Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) meraup dana segar sebesar Rp 858 miliar dari penjualan sebagian saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
Perseroan akan menggunakan dana itu untuk pengembangan bisnis properti, termasuk pengembangan Rumah Sakit Siloam. "Dana hasil penempatan ini akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek rumah sakit dan bisnis properti," ujar Mark Wong, Direktur Eksekutif LPKR, Kamis (13/3).
Seperti diketahui, hari ini LPKR menjual 82,5 juta saham SILO lewat mekanisme crossing saham. Harga transaksi sebesar Rp 10,400 per saham atau terdiskon 7,8% dari harga penutupan saham pada perdagangan Rabu (12/3).
Saham tersebut dijual oleh PT Kalimaya Pundi Bumi, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh LPKR. Credit Suisse bertindak sebagai bookrunner tunggal untuk LPKR dalam penempatan saham ini.
Mark bilang, saham ini mewakili 7,1% dari total saham beredar SILO. Sebelumnya LPKR secara efektif memiliki 86% saham SILO melalui berbagai anak perusahaan. Dengan begitu, kepemilikan LPKR di SILO kini tersisa 78,9%. Sementara jumlah saham publik naik dari 14% menjadi 21,1%.
"Jadi hal ini memperluas basis pemegang saham, dan diharapkan akan lebih meningkatkan likuiditas SILO," kata Mark.
Meski menjual sebagian sahamnya, LPKR ingin tetap berkomitmen menjadi pemegang saham mayoritas SILO. Pasalnya, SILO juga memiliki kontribusi yang bagus untuk pertumbuhan kinerja LPKR.
Sebagai informasi, bisnis LPKR terdiversifikasi di bidang residential atau townships, mal retail, rumah sakit, hotel dan manajemen aset.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham LPKR ditutup menguat 0,92% menjadi Rp 1.095 per saham. Sementara saham SILO masuk dalam jajaran top losers karena turun 7,76% ke level Rp 10.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News