Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah menuju target level terbarunya. Seperti kemarin, hari ini (6/3) indeks acuan Indonesia ini diproyeksikan menguat.
Salah satu faktor pendorongnya adalah, meredanya krisis keamanan di Ukraina. Faktor ini membuat bursa global lebih kondusif. Secara berurutan, stabilnya bursa global memberikan dampak positif bagi bursa Asia, tak terkecuali IHSG.
Pada saat yang bersamaan, sentimen Ukraina juga membuat pelaku pasar kembali masuk ke dalam instrumen pasar uang. Alhasil, rupiah cenderung menguat, bahkan penguatannya kemarin lebih besar dibanding saat awal pekan.
"Jadi, potensi kenaikan masih berlanjut, dengan rentang pergerakan 4.618-4.627 resisten 4.665-4.672," tandas Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities. Cermati saham BMRI, TLKM, SILO, INDF, WIKA, BBCA, dan MAIN, pada Kamis (6/3).
Namun, Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital justru mengimbau pelaku pasar untuk waspada. "Kondisi ini juga menandakan keadaan jenuh beli harian yang bisa memicu profit taking di resistance sehingga hasil reli tidak bisa maksimal memenuhi harapan pasar. Pelaku pasar masih terkena dampak terjadinya trade deficit di JanuariĀ yang jauh di bawah ekspektasi surplus sebelumnya," jelas Yuganur.
Dia memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak pada rentang support 4.600-4.340 dan resistance 4.680-4.850: koleksi saham AISA, BJBR, LSIP dan SMGR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News