kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,04   -6,32   -0.68%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lockdown di China dan Sikap Hawkish The Fed Diproyeksi Tekan Rupiah Besok (27/4)


Selasa, 26 April 2022 / 19:27 WIB
Lockdown di China dan Sikap Hawkish The Fed Diproyeksi Tekan Rupiah Besok (27/4)
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan rupiah pada Rabu (27/4)


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi yang menyulut risk on berpotensi membuat rupiah kembali melemah pada perdagangan Rabu (27/4). Kondisi yang tidak pasti terkait lockdown di China dan sikap Federal Reserve (The Fed) semakin hawkish jadi sentimen utama.

Selasa (26/4), rupiah spot ditutup menguat 0,30% ke Rp 14.411 per dolar Amerika Serikat (AS). Serupa, rupiah Jisdor juga menguat 0,28% ke Rp 14.412 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memproyeksikan, rupiah masih dibayangi sentimen negatif dari eksternal.

"Penguatan hari ini karena aksi profit taking saja, risiko bagi rupiah masih harus diwaspadai," kata Alwi, Selasa (26/4).

Baca Juga: Bertenaga, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.411 Per Dolar AS Pada Hari Ini (26/4)

Sentimen negatif yang berpotensi membuat rupiah melemah adalah muncul lagi kondisi ketidakpastian akibat pengetatan aktivitas di China. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi China tersendat dan mengekor ke pertumbuhan ekonomi global.

Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail Zaini menambahkan, lockdown di China berpotensi membuat yen Jepang melemah di hadapan dolar AS. "Ada risiko cross currency rate yen melemah rupiah juga berpotensi melemah terhadap dollar AS," kata dia.

Selain itu, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif juga berpotensi menahan penguatan rupiah. "Kenaikan suku bunga AS tidak hanya di awal Mei, tetapi di Juni, Juli hingga di akhir tahun," kata Alwi.

Indeks dolar AS pun berpotensi kembali naik dan menekan pergerakan rupiah.

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.412 Per Dolar AS Pada Selasa (26/4)

Sentimen dari dalam negeri juga diproyeksi bisa menyeret laju rupiah. Di mana, larangan ekspor bahan mentah minyak goreng pacu koreksi rupiah. Neraca perdagangan Indonesia berpotensi turun jika ekspor bahan mentah minyak goreng dilarang dan itu membuat penerimaan negara dalam dolar AS berkurang.

Karena itu, Alwi memproyeksikan rupiah berada dalam rentang Rp 14.390 per dolar AS-Rp 14.440 per dolar AS pada Rabu (27/4). Sedangkan, Mikail memprediksi, rupiah dalam kisaran Rp 14.480 per dolar AS-Rp 14.490 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×