kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Link Net bidik pendapatan 2018 tumbuh 13%-14%


Kamis, 12 April 2018 / 15:38 WIB
Link Net bidik pendapatan 2018 tumbuh 13%-14%
ILUSTRASI. RUPS LINK


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,1% menjadi Rp 3,4 triliun pada tahun lalu. Adapun, laba bersih perseroan pada 2017 mencapai Rp 1 triliun, naik 23,1% secara year on year (yoy).

Chief Financial Officer LINK Timotius Sulaiman menyebutkan, tahun ini, perusahaan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 13%-14%. Target pertumbuhan tersebut lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 15%.

"Target saat ini dianggap yang sangat realistis, walaupun kami tetap akan mendorong agar melebihi target. Namun, untuk mencapai 13%- 4% sudah bagus melihat kondisi ekonomi saat ini," ujar Timotius usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (12/4).

Untuk mencapai target tersebut, Timotius menjelaskan, pihaknya akan tetap berfokus pada customer excellent dan service excellent. "Memenuhi kebutuhan pelanggan, menanggapi komplain dengan cepat, dan menambah homepass", jelasnya.

Sampai saat ini, LINK memiliki panjang jaringan fiber optik 11.723 kilometer. Sampai akhir tahun nanti, LINK menargetkan jumlah homepass mencapai 2,18 juta.

Tahun ini, LINK juga telah menganggarkan capex berkisar Rp 1 triliun-Rp 1,2 triliun. Dananya berasal dari kas internal. Capex tersebut akan digunakan untuk penambahan 180.000 homepass, perbaikan jaringan, peningkatan support system, perawatan, dan untuk memasuki kota baru.

Namun, untuk kota baru, LINK belum menentukan lokasi yang dituju. Yang jelas, Timotius bilang, tahun ini, akan ada setidaknya penambahan satu kota lagi. "Minimal satu kota pada tahun ini di kota besar Pulau Jawa, yang pasti berada dalam jaringan Java Backbone," ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini LINK sudah melayani tujuh kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Batam dan Bali. Adapun, LINK mengakuisisi Java Backbone pada akhir 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×