kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

LINK bakal perkenalkan teknologi fiber optik baru


Jumat, 06 November 2015 / 20:46 WIB
LINK bakal perkenalkan teknologi fiber optik baru


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) sedang mempersiapkan backbone bisnis jangka panjang. Entitas Grup Lippo ini bakal memperkenalkan teknologi baru dalam dunia internet, yakni fiber to the home (FTTH).

Selama ini, operator broadband di Indonesia masih menggunakan kombinasi serat fiber atau fiber optik dengan kabel konvensional yang biasa disebut hybrid coaxial fiber (HCF) untuk mentransmisikan data internet ke rumah pengguna. Tapi dengan FTTH, maka semuanya menjadi all fiber.

Tentu, kapasitas kecepatannya bakal bertambah. Kapasitas maksimum HFC hanya bisa mentransmisikan data 800 megabyte per second (Mbps). Tapi dengan FTTH, kecepatannya bisa mencapai hingga 3 gygabyte per second.

"Kami baru saja selesai mengerjakan pilot project penggunaan FTTH di salah satu kawasan premium di Jakarta, di bilangan Pondok Indah," ujar Liryawati, Investor Relations Director LINK kepada KONTAN, (6/11).

Catatan juga, sejauh ini, rata-rata konsumsi internet di Indonesia baru sekitar 6 Mbps hingga 8 Mbps. Sekarang pertanyaannya, teknologi HCF saja belum penuh kapasitasnya, tapi teknologi baru FTTH sudah mulai dikenalkan.

Liryawati menjelaskan, ini sama analoginya seperti produk awal smartphone Samsung yang memiliki fitur 4G, padahal tren pasar saat itu masih banyak menggunakan ponsel dengan fitur tercanggih di eranya, 3G.

Tapi sekarang, permintaan fitur 4G semakin banyak. Bahkan, saat ini banyak smartphone murah yang mengusung teknologi ini. selama peralihan dari 3G ke 4G, pilot project dilakukan.

Nah, gambaran seperti ini persis seperti FTTH. Pilot project yang dilakukan itu bertujuan untuk menemukan standarisasi pengaplikasian FTTH saat demmand di pasar sudah muncul. Pasalnya, sejauh ini baru ada dua pemain yang memiliki teknologi FTTH, yakni Huawei dan ZTE.

Hanya saja, masing-masing vendor tersebut memiliki standarisasi dan SOP -nya masing-masing. Pilot project yang dilakukan bertujuan untuk menemukan jalan tengahnya.

Jangan sampai saat kami menggabungkan teknologi keduanya tapi nanti malah enggak konek," pungkas Lirya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×