kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Moody's Kerek Peringkat dan Prospek Medco Energi (MEDC)


Rabu, 27 Agustus 2025 / 16:26 WIB
Moody's Kerek Peringkat dan Prospek Medco Energi (MEDC)
ILUSTRASI. A Moody's sign on the 7 World Trade Center tower is photographed in New York August 2, 2011. Behind all too many of market moves in government debt of late has been a report from one of the major credit ratings agencies. Standard & Poor's is the biggest and arguably the most influential, fast followed by Moody's Investor Service and then their smaller rival, Fitch Ratings. In national capitals, they are alternately villified by politicians or held out as just arbiters for denouncing government profligacy. REUTERS/Mike Segar (UNITED STATES - Tags: BUSINESS POLITICS) - RTR2PK5W


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Moody’s Ratings (Moody’s) telah menaikkan peringkat corporate family rating (CFR) PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco) menjadi Ba3 dari sebelumnya B1.

Moody’s juga menaikkan peringkat surat utang senior unsecured yang diterbitkan oleh anak-anak perusahaan Medco yang dimiliki sepenuhnya di level Ba3 dari B1. Surat utang ini dijamin secara tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan oleh Medco.

Selain itu, prospek atas seluruh peringkat juga telah diubah menjadi stabil dari sebelumnya positif. 

Baca Juga: Meski Laba Semester I Anjlok, Prospek Medco Energi (MEDC) Masih Menarik

"Kenaikan peringkat dari B1 ke Ba3 mencerminkan peningkatan kapasitas Medco dalam menyerap akuisisi di masa depan seiring dengan skala usahanya yang semakin besar. Kami juga memperkirakan perusahaan akan mempertahankan metrik kredit yang kuat dengan rasio utang terhadap EBITDA di bawah 3,5x dan rasio EBITDA terhadap bunga di atas 3,5x," ujar Rachel Chua, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody’s Ratings dalam rilis Selasa (26/8).

Moody's menaikkan peringkat Medco karena memiliki kemampuan yang konsisten untuk melakukan deleveraging dengan cepat setelah akuisisi. Medco juga memiliki kepastian pendapatan dari kontrak penjualan gas alam berharga tetap, yang menyumbang sekitar 50% dari total produksi.

Skala produksi Medco dinilai moderat dibandingkan rekan-rekannya yang lebih besar, serta likuiditas yang sangat baik. Medco juga dinilai memiliki kebijakan keuangan yang hati-hati dalam menjalankan strategi akuisisi.

Menurut hitungan Moody's, Medco akan menghasilkan EBITDA tahunan sebesar US$ 1,1 miliar – US$ 1,2 miliar selama dua tahun ke depan, berdasarkan asumsi harga minyak jangka menengah sebesar US$ 55 – US$ 75 per barel. Karena 50% produksinya berasal dari gas berharga tetap, fluktuasi harga minyak tidak terlalu berdampak besar bagi Medco dibandingkan perusahaan sejenis.

Peringkat ini juga mencakup kinerja keuangan konsolidasi Medco, termasuk anak perusahaan pembangkit listrik 100% miliknya, PT Medco Power Indonesia (MPI). MPI memainkan peran penting dalam strategi transisi energi Medco dan menjadi salah satu pilar grup usaha ini.

Manajemen Medco kewajiban keuangan yang proaktif, fokus pada pelunasan awal dan refinancing, juga mendukung metrik kredit serta memperpanjang profil jatuh tempo utang. Sejak 2022, Medco telah membeli kembali sekitar US$ 1,7 miliar surat utang dolar AS melalui tender offer dan pembelian pasar sekunder, dengan menggunakan kombinasi kas dan utang baru.

Kekuatan-kekuatan tersebut diimbangi oleh selera pertumbuhan melalui akuisisi dan investasi modal, umur cadangan minyak dan gas yang terbatas serta eksposur terhadap harga komoditas yang siklikal.

Baca Juga: Tertekan Harga Minyak di Semester I, Kinerja Medco Bisa Membaik di Semester II

Sejak 2020, Medco telah menghabiskan sekitar US$ 2,5 miliar untuk akuisisi. Termasuk akuisisi 54% Blok Corridor di Sumatera Selatan (2022) dan Blok 48 & 60 di Oman (2023). Meskipun demikian, Medco memiliki rekam jejak dalam mengakuisisi aset yang langsung memberikan kontribusi terhadap EBITDA.

Akuisisi terbaru adalah 24% saham Repsol di Blok Corridor senilai US$ 425 juta pada Juli 2025, yang didanai dengan kombinasi utang dan kas. Seperti akuisisi sebelumnya, transaksi ini segera berdampak positif pada EBITDA. Skala Medco yang semakin besar juga memperkuat kapasitas keuangannya dalam menyerap akuisisi.

Per 30 Juni 2025, umur cadangan terbukti minyak dan gas Medco adalah 6,9 tahun. Medco diperkirakan akan terus berinvestasi dan melakukan akuisisi, yang kemungkinan akan dibiayai dengan kombinasi kas dan utang (rata-rata 70% utang dan 30% kas). Mayoritas akuisisi ditargetkan pada ladang migas yang sudah atau hampir berproduksi, sehingga tidak membutuhkan biaya pengembangan yang besar.

"Namun, akuisisi besar-besaran yang dibiayai utang secara agresif atau aset yang membutuhkan investasi besar akan menjadi negatif bagi kredit dan bisa membebani peringkat," pendapat Chua. 

Secara likuiditas, Medco dinilai sangat baik dalam 12–18 bulan ke depan. Per 30 Juni 2025, Medco memiliki kas dan setara kas US$ 824 juta, kas terbatas US$ 58 juta serta masih memiliki fasilitas kredit multiyears yang belum digunakan US$ 1,2 miliar

Medco tidak menghadapi risiko likuiditas jangka pendek dan menghasilkan arus kas operasional yang cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja dan pembayarannya.

Prospek stabil mencerminkan ekspektasi Moody’s bahwa Medco akan menjaga likuiditas yang sangat baik serta metrik kredit yang kuat selama 12–18 bulan ke depan, sambil tetap disiplin secara finansial di tengah upaya pertumbuhan.

Selanjutnya: Bahlil: Badan Industri Mineral di Bawah Presiden Prabowo, Bukan Kementerian ESDM

Menarik Dibaca: 10 Merek Sunscreen Lokal Terbaik pada Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×