Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, Rika Theo |
JAKARTA. Belum juga kasus investasi bodong Koperasi Langit Biru dingin, kemarin polisi membongkar satu kasus lagi. Sekitar 13.000 nasabah menjadi korban penipuan investasi Amanah I yang berkedok forex trading. Meski kasus investasi bodong sudah berulang-ulang kali menelan korban, mengapa masyarakat tetap jatuh ke lubang yang sama?
Tentu saja karena iming-iming imbal hasil tinggi yang diperoleh secara instan. Seperti produk forex trading Amanah I yang sesumbar bahwa return investasinya bisa mencapai 200% sebulan. Hati siapa yang tidak mencelos mendengarnya?
Forex trading atau berinvestasi valas memang bisa memberi imbal hasil tinggi apabila investor sudah lihai memainkannya. Tapi tak jarang banyak orang jahat yang memanfaatkannya untuk memakan dana nasabah.
Untuk membantu pembaca agar tak terjebak investasi bodong, KONTAN mewawancarai Direktur Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Roy Sembel dan Tonny Marciano, Analis dari Harvest International Futures. Mereka menyampaikan sejumlah tip dalam berinvestasi valas yang sehat, antara lain sebagai berikut:
1. Cermati pihak yang menawarkannya. Apakah ia pialang yang memiliki legalitas yang jelas, sertifikasi wakil pialang yang jelas, dan merupakan anggota bursa berjangka? Jika ya, akan lebih aman karena Anda bisa dengan mudah melacaknya dan mengetahui rekam jejaknya.
2. Cek kembali produk yang ditawarkan. “Produk yang tercatat di bursa berjangka lebih aman dan bisa dimonitor kapan pun karena legal dan sudah disetujui Bappepti,” kata Roy.
3. Perhatikan, Anda seharusnya membayar transaksi di rekening yang tidak tercampur dengan rekening perusahaan pialang tersebut. Si pialang mesti memiliki rekening khusus yang disiapkan atas dana nasabah untuk investasi trading. “Dana investor harus disetor pada rekening tersendiri di luar rekening perusahaan pialang tersebut dan bukan atas nama siapa pun, sehingga investor tahu bahwa dananya aman dikelola pialang dan memang digunakan untuk investasi,” jelas Roy.
4. Anda harus meneken kontrak tertulis resmi dengan pialang. Tentu jangan asal teken, tapi Anda baca dengan teliti dulu. Ini berlaku bagi semua produk investasi, investor tidak boleh serta merta menyetujui kesepakatan dengan pialang yang tidak mendasar dan tidak dilindungi hukum.
5. Hati-hati pada angka atau target return yang kelewat tinggi. Ingat selalu prinsip yang tak bisa ditawar lagi: high risk high return. Bahkan menurut Tony, produk forex trading yang baik itu tidak pernah memasang patokan imbal hasil, apalagi yang terlalu tinggi. Pialang selalu menjelaskan kepada investor bahwa berinvestasi di forex itu memberikan return yang bagus sekaligus resiko yang tinggi pula. “Pialang yang benar adalah pialang yang menyampaikan bahwa ia tidak memberikan jaminan tertentu atas investasi itu dan mengingatkan investor agar bersiap menghadapi resiko yang besar,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News