kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lesu, Rupiah Dibuka Melemah 0,19% ke Rp 14.935 Per Dolar AS pada Kamis (15/6) Pagi


Kamis, 15 Juni 2023 / 09:15 WIB
Lesu, Rupiah Dibuka Melemah 0,19% ke Rp 14.935 Per Dolar AS pada Kamis (15/6) Pagi
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung pacahan 100 dolar US di salah satu bank di Jakarta, Selasa (3/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/03/11/2020.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso, Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah dibuka melemah pada awal perdagangan Kamis (15/6). Rupiah pagi melemah usai The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga mereka.

Mengutip Bloomberg pada pukul 09.07 WIB, rupiah di pasar spot dibuka bergerak ke level Rp 14.935 per dolar AS. Rupiah melemah 0,19% dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.907 per dolar AS.

Rupiah pagi ini juga melanjutkan tren pelemahan yang terjadi kemarin. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa nilai tukar rupiah diperdagangkan cenderung melemah pada perdagangan kemarin, meskipun di tengah pelemahan indeks dolar pada sesi perdagangan Asia. 

Sementara meski The Fed mempertahankan suku bunganya, tetapi pelaku pasar akan mencermati proyeksi indikator ekonomi yang akan dirilis tiap kuartalnya. Pasar juga menimbang prospek kenaikan suku bunga dua kali lagi di tahun ini, seperti pernyataan The Fed.

Baca Juga: Simak Prediksi Arah Rupiah Kamis (15/6) Setelah Pengumuman Bunga AS

Analis sekaligus pengamat mata uang Lukman Leong juga mengatakan, pelemahan rupiah karena masih ada tekanan dari data penjualan ritel Indonesia bulan April yang lebih lemah. Rupiah juga masih sensitif terhadap perkembangan suku bunga the Fed.

Lanjutnya, data inflasi AS yang walau menunjukkan inflasi utama sudah turun ke level terendah dalam 2 tahun, namun inflasi inti masih sangat tinggi dan bertahan di atas 5%. 

"Walau kecil peluang the Fed untuk menaikkan suku bunga pada FOMC malam ini, tetapi bukan berarti the Fed tidak akan menaikkan pada pertemuan berikutnya," katanya.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) justru sedang diharapkan untuk menurunkan suku bunga yang dilihatnya divergensi tersebut menekan rupiah, walau hal ini bersifat jangka pendek. 

Dari dalam negeri, kedua analis mengatakan pelaku pasar akan mencermati rilis data neraca perdagangan bulan Mei yang diperkirakan tercatat surplus sekitar US$ 2,57 miliar, menurun dari bulan sebelumnya US$ 3,94 miliar.

Baca Juga: Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Kamis 15 Juni 2023, Tengok Sebelum Tukar Valas

"Data perdagangan Indonesia diperkirakan akan surplus US$3 miliar, yang walaupun turun dibandingkan bulan lalu, masih cukup besar, dan apabila sesuai atau lebih tinggi ini akan mendukung rupiah," kata Lukman.

Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 14.850 per dolar AS-Rp 14.950 per dolar AS. Sementara Josua menilai rupiah akan berada pada level Rp 14.850 per dolar AS-Rp 14.975 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×