kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Lepas MBSS, Indika Energy (INDY) genjot investasi di sektor non batubara


Selasa, 12 Oktober 2021 / 17:44 WIB
Lepas MBSS, Indika Energy (INDY) genjot investasi di sektor non batubara
ILUSTRASI. Jajaran direksi Indika Energy (INDY)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

Ricky mengungkapkan, pihaknya telah menyelesaikan tahapan FEED (Front-End Engineering Design) dari proyek ini. Proyek tambang emas ini pun ditargetkan mulai berproduksi di tahun 2024 dengan output sekitar 100.000 ons emas per tahun.

Sementara itu, menanggapi melonjaknya harga komoditas batubara secara global, Ricky mengungkapkan kinerja perusahaan diharapkan dapat ikut terdongkrak.

"Kami berharap kinerja kami secara keseluruhan lebih baik daripada tahun sebelumnya," ujar Ricky.

Kontan mencatat, di tengah melonjaknya harga batubara global, INDY tetap mengalokasikan 15%-20% dari penjualan batubaranya untuk pasar spot di tahun ini. Selebihnya, penjualan batubara perusahaan dialokasikan untuk penjualan dengan skema kontrak jangka panjang, menengah, dan tahunan.

Indika Energy mengejar target produksi konsolidasi 37,3 juta ton batubara pada tahun ini. Target tersebut merupakan target hasil revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan yang telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Juga: Harga batubara sedang panas, berikut rekomendasi saham sejumlah emiten batubara

Asal tahu saja, sebelumnya INDY mencanangkan rencana produksi konsolidasi untuk tahun ini hanya 31,4 juta ton.

Sepanjang periode Januari-Juni 2021, Indika telah mencatatkan produksi konsolidasi sekitar 19,8 juta ton batubara atau setara dengan 53,08% dari target produksi konsolidasi pasca revisi RKAB.

Adapun total pendapatan konsolidasi yang dibukukan oleh INDY sepanjang semester pertama tahun ini mencapai sebesar US$ 1,28 miliar, naik 14,07% dibanding realisasi pendapatan semester pertama tahun lalu yang sebesar US$ 1,12 miliar.  

Dari hasil pendapatan itu, INDY mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 12 juta di semester I 2021, berbalik dari posisi bottom line INDY di semester I 2020 tercatat rugi bersih US$ 21,91 juta.

Selanjutnya: Hingga Agustus, kinerja laba sejumlah bank besar semakin membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×