kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Lelang SUN pada Selasa (27/2) Dinilai Dapat Tarik Kembali Dana Asing ke Pasar SBN


Senin, 26 Februari 2024 / 20:09 WIB
Lelang SUN pada Selasa (27/2) Dinilai Dapat Tarik Kembali Dana Asing ke Pasar SBN
ILUSTRASI. Obligasi Negara.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing di pasar surat berharga negara (SBN) terus mengalir keluar sepanjang tahun berjalan ini. Meski begitu, lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (27/2) diperkirakan mampu menarik dana asing untuk masuk kembali.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sejak awal tahun asing mencatatkan net sell di pasar SBN sebesar Rp 5,87 triliun. Berbanding terbalik dengan pasar saham dan SRBI yang mencetak net buy, masing-masing sekitar Rp 23,26 triliun dan Rp 25,30 triliun.

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto mengatakan, arus keluar asing di pasar SBN efeknya akan kecil terhadap hasil lelang esok hari. Terlebih, asing tidak serta merta keluar dari pasar modal Indonesia, melainkan switching ke pasar saham.

"Asing bermanuver demikian karena daya angkat di pasar surat utang tidak sekuat sebelumnya lantaran sudah memasuki kondisi jenuh beli setelah asing terus masuk sejak November 2023," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/2).

Baca Juga: Pemerintah Menggelar Lelang Surat Utang Negara (SUN) Besok, Ini Targetnya

Menurut Darto, Asing sebenarnya menunggu momentum koreksi di pasar surat utang pemerintah untuk mendapatkan keuntungan. Menariknya, kata Darto, lelang besok sebagian besar menawarkan seri menengah-panjang dengan tenor di atas 4 tahun.

Ia melihat tenor menengah-panjang akan menarik untuk asing karena dalam beberapa bulan terakhir, asing memang mengincar tenor tersebut untuk mendapatkan kupon tinggi. Selain itu, tenor menengah-panjang juga potensial menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi daripada tenor jangka pendek ketika bank sentral menurunkan suku bunga.

Berdasarkan data Pefindo, kepemilikan asing di tenor di atas 5 tahun terus meningkat sejak akhir tahun lalu. Misalnya, untuk tenor di atas 5 tahun-10 tahun, proporsi kepemilikan asing naik dari 42,70% di akhir Desember 2023 menjadi 44,78% per 12 Februari. Sementara itu, untuk tenor di atas 10 tahun, proporsinya juga naik dari 17,08% menjadi 25,07%.

"Melihat kondisi tersebut, saya mengharapkan asing akan cukup besar masuk di lelang besok karena menawarkan seri menengah panjang, yang mana menjadi incaran mereka dalam kondisi suku bunga tinggi saat ini," kata Darto.

Fixed Income Analyst Divisi Riset Ekonomi Pefindo Ahmad Nasrudin melanjutkan, untuk lelang ia menilai investor Saya masih optimis dengan hasil lelang di pekan depan. Investor masih akan membelanjakan dananya untuk mendapatkan kupon tinggi.

Pefindo memperkirakan bid-to-cover ratio masih akan berkisar 1,75 – 2,5 kali. Dengan begitu, penawaran masuk pada lelang SUN besok diperkirakan berkisar Rp 36 triliun - Rp 60 triliun, dengan yang dimenangkan sebesar Rp 25 triliun.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Dapat Persetujuan Terkait Skema Pembayaran Utang

Adapun seri dengan tenor panjang diprediksi yang banyak diburu. Kupon tinggi akan semakin langka ketika bank sentral mulai melonggarkan kebijakan moneternya. Selain itu, ketika suku bunga diturunkan, tenor yang panjang akan cenderung berpotensi mengalami kenaikan harga yang lebih tinggi daripada tenor yang lebih pendek.

"Sehingga kami memperkirakan seri seperti FR0098, FR0097, dan FR0102 adalah seri favorit karena ketiganya jatuh tempo lebih dari sama dengan empat belas tahun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×